Tuesday, January 11, 2011

Fakta tentang On-line Marketing

Hal hal apa yang perlu kita perhatikan bila mau menggunakan internet sebagai media pemasaran? Kebetulan saya ketemu sebuah artikel pendek yang mengulas hal tersebut. Saya kira cukup bagus untuk kita ketahui. Karena itu coba saya kutipkan dari Katya Andersen dalam tulisannya yang berjudul: The Truths about marketing and what they mean to you"

1. Orang tidak percaya pada orang pemasaran (marketer), mereka saling percaya diantara sesama mereka sendiri.

Menurut penelitian Forrester, ada sekitar 6% orang percaya kepada marketer. Bila anda tahu siapa yang termasuk kelompok 6% tersebut, segera kirimkan brosur untuk meminta mereka membeli barang dagangan anda atau meminta mereka menyumbang untuk kegiatan amal yang akan anda segera selenggarakan.

Kalau bukan kepada marketer, kepada siapa kita percaya? Ternyata, menurut penelitian Nielsen, sekitar 90% orang percaya pada rekomendasi yang diberikan oleh temannya. Jadi apa ini artinya bagi kita yang bergerak di bidang kegiatan amal sosial? Tidak cukup untuk bilang bahwa kegiatan amal sosial kita bagus dan menolong orang miskin. Kita perlu seseorang yang mau merekomendasikan agar orang lain (teman atau kenalannya) mau menyumbang atau mendukung kegiatan amal kita tersebut.

Agar orang tergerak dan percaya kepada kegiatan amal kita, perlu kita sampaikan dukungan dari oran  yang disegani, para pemimpin masyarakat, cerita tentang orang yang mendapat manfaat dari kegatan amal kita, orang yang sudah menyumbang. Berita atau pernyataan dari mereka akan lebih efektif dalam menggalang sumbangan dari pada cuap cuap dari mulut atau tulisan kita sendiri.
2. Pemasaran yang bersifat personal lebih berhasil dibandingkan dengan pemasaran masal.

Saat sekarang ini dimana banyak saluran TV, koran, radio, website internet yang bisa kita pilih, informasi sudah seperti membanjir. Orang merasa telah menerima terlalu banyak informasi. Implikasinya, bila anda tidak punya anggaran untuk pemasaran sebesar anggaran coca cola, maka pemasaran anda harus lebih dipersempit sasarannya. Jangan gunakan strategi pemasaran massal.

Fokuskan pemasaran anda pada sekelompok pendukung yang setia dan kuat yang mempunyai kemampuan untuk menyebarkan pesan kita dari mulut ke mulut ke masyarakat dilingkungan mereka.

3. Gunakan metode pemasaran interaktif.

Orang tidak hanya ingin mendengarkan atau membaca tulisan anda dan kemudian membuka dompet untuk mengirim uang lewat ATM ke rekening yayasan. Mereka ingin didengarkan, saran mereka dituruti, dan lain lain. Untuk itu, jadikan kegiatan amal sebagai kegiatan bersama, milik bersama dan dikerjakan bersama.

Bila anda perhatikan, sekarang anda yahoo messenger di website Dompet Dhuafa, Rumah Zakat dan llembaga amil zakat yang lain. Mereka sudah menggunakan metode pemasaran interaktif.

No comments:

Post a Comment