Sunday, October 10, 2010

Mungkinkah kita meniru Rumah Sakit Mata Aravind, India?

RS Mata Aravind di Madurai
Saya rasa kita perlu belajar dari RS Mata Aravind , India. Perhatikan salah satu kehebatannya. Antara bulan April 2009 hingga Maret 2010, RS Mata Aravind dan seluruh jaringannya (5 RS Mata milik sendiri dan 3 RS Mata yang mereka kelola secara kontrak) Eye Hospital) telah melayani 2.539.615 pasien rawat jalan dan 302.180  operasi mata. Hebatnya dua pertiga dari pasien rawat jalan dan tiga perempat operasi diberikan kepada pasien miskin, secara gratis. Dengan jumlah dokter ahli mata kurang dari 1% ahli mata di India, mereka mampu melakukan operasi sebanyak 5% dari keseluruha operasi mata di seluruh India. RS Mata Aravind mampu bekerja secara sangat efektif dan efisien. RS Mata Aravind dilengkapi dengan peralatan mata lengkap setingkat dengan yang ada di negara maju. Saat ini RS Mata Aravind merupakan rumah sakit mata terbesar dan paling produktif didunia.
RS Mata Aravind didirikan pada tahun 1976 oleh Dr G Venkataswamy dengan tujuan untuk melenyapkan kebutaan yang tidak perlu (needless blindness). Dimulai dari rumah sewaan yang diubah jadi RS Mata kecil di Madurai dengan 11 tempat tidur, dalam setahun mereka telah mampu membangun ruang rawat inap tambahan untuk 30 orang. Pada th 1978 mereka telah dapat melebarkan rumah sakit gratis dengan biaya murah (low-cost free hospital) sehingga mampu menampung 100 pasien yang kini jadi bangunan  the Aravind Centre for Women, Children and Community Health. Pada saat ini RS Mata Aravind telah berkembang menjadi Aravind Eye Care System dengan fasilitas 5 RS Mata milik sendiri yang tersebar diberbagai tempat di India (di Madurai dengan 920 tempat tidur untuk pasien gratis dan 321 tempat tidur pasien bayar; di Coimbatore dengan 600 tempat tidur gratis dan 177 tempat tidur bayar; di Theni dengan 123 tempat tidur gratis dan 40 tempat tidur bayar; di Tirunelveli dengan 480 tempat tidur gratis dan 150 tempat tidur bayar; di
Pondicherry dengan 465 tempat tidur gratis dan 137 tempat tidur bayar). Aravind Eye Care System juga mempunyai failitas pendidikan dan pelatihan bagi dokter mata, perawat dan tenaga paramedis lainnya, mempunyai pabrik lensa, telemedicine network, laboratorium dan pelayanan kesehatan mata komunitas.
Ada dua prinsip utama yang mendasari keberhasilan RS Mata Aravind: (a) pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi dalam volume (jumlah) yang banyak sehingga biaya pelayanan bisa dibuat murah dan mampu mandiri secara keuangan (self-sustainable).(b) Pelayanan berkualitas tinngi diberikan kepada semua pasien, tidak pandang apakah pasien membayar atau pasien gratis. RS Mata Aravind mampu membiayai dua pertiga pasien gratisnya dari sepertiga pasien yang membayar. Selain itu, pendapatan cukup besar didapat dari penjualan lensa kaca mata setelah mereka mampu membuat pabrik lensa dan mengeskpornya ke AS dan negara negara Eropa.
Beberapa karakteristik yang menyebabkan mereka mampu bekerja efektif dan efisien:
  • Seorang dokter mata mampu mengoperasi 400 pasien per bulannya (yang ditempat lain dikerjakan 25 dokter)
  • 2 tempat tidur operasi di satu kamar operasi sehingga menurunkan waktu operasi dari 30 menit per operasi menjadi hanya 10 menit.
  • Mampu memproduksi lensa inocular 60.000 buah per tahunnya sehingga biaya produksi turun dari Rs 800 menjadi Rs 200
  • Menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata di luar gedung di daerah pedesaan sehingga dapat menarik banyak pasien berobat ke RSnya.
Kelihatannya tidak gampang untuk meniru mereka, tetapi bukannya tidak mungkin. Sepertinya, pepatah yang mengatakan bahwa "bila ada kemauan akan ada jalan" harus benar benar diyakini. Selain itu, bila kita "memberikan sesuatu" kepada yang membutuhkan, akan selalu ada pertolongan dari Yang Maha Kuasa. Semoga RB Umiyah bisa meniru kesuksesan RS Mata Aravind. amin

1 comment:

  1. ijin share, bolehkan?. Tolong dong carikan cashflow RS ini, bisanggak kita tiru?

    ReplyDelete