Thursday, October 7, 2010

Jangan menabung uang

Sekarang ini sedang terjadi perang uang. Amerika yang terlilit hutang sangat besar melakukan quantitative easing yaitu menambah jumlah cadangan uangnya dari "out of nothing" dan memakainya utk membeli finansial aset. Kalau kita mau meningkatkan jumlah uang ditabungan, kita harus mentransfer sejumlah dana ke bank. Dalam quantitative easing, Bank Sentral cukup menambahkan sejumlah angka di buku tabungannya tanpa ada transfer dana atau tanpa didukung cadangan emas, dll. Oleh Bank Sentral AS, tambahan dana di buku tabungan tersebut kemudian dipakai untuk membeli finansial aset. Sebagai dampaknya nilai dolar  menurun dibanding mata uang lainnya. China tidak ingin nilai uangnya menguat terhadap dolar karena akan mengurangi daya saing produknya yang selama ini relatif murah karena nilai mata uang China selalu dibuat rendah. Melemahnya dolar membuat bank sentral banyak negara mulai mengalihkan cadangan uangnya ke emas sehingga harga emas terus menaik. China juga mengalihkan cadangan uangnya dengan melepas dolar untuk membeli emas dan mata uang negara Asia lainnya. Hal ini menyebabkan nilai Yen menguat. Jepang tidak ingin nilai Yen menguat karena akan menganggu daya saing produknya. Jepang segera akan melalukan intervensi utk menurunkan nilai mata uangnya. Singkatnya, saat ini sedang ada pertarungan untuk mempertahankan nilai mata uang untuk tetap rendah. Siapa yang dirugikan? Yang dirugikan adalah orang orang yang menabung kelebihan uangnya dalam bentuk tabungan di bank (baik dalam bentuk dolar, mata uang asing lainnya maupun dalam bentuk rupiah). 
Sebaiknya kemana kita menanamkan kelebihan uang kita? Pertama, untuk kebutuhan jangka pendek (cadangan biaya hidup selama beberapa bulan, termasuk biaya sekolah anak) sebaiknya meman disimpan dalam bentuk tabungan di bank (cash). Untuk simpanan jangka menengah tabungan dalam bentuk emas yang tepat. Untuk jangka agak panjang, tanam dalam bentuk aste tidak bergerak, seperti tanah, rumah, dll. Untuk jangka sangat panjang, yang  paling afdol karena tidak akan pernah merugi adalah dengan menyalurkan kelebihan dana tersebut untuk membiayai amal sholeh. Allah telah berfirman "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi” (QS 35 :29).

Pilihan lain, bila anda bisa berbisnis, tanamkanlah kelebihan dana tersebut untuk bisnis. Bisnis tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan anda sekeluarga, tapi juga kesejahteraan para pekerja dan keluarganya. Masyarakat luas juga akan bisa mendapatkan manfaat dari adanya bisnis anda tersebut. Namun bisnis juga bisa membuat aset anda menjadi nol atau bahkan negatif, bila bisnis anda gagal.

No comments:

Post a Comment