Sunday, January 16, 2011

10 perilaku dermawan bijak yang patut dicontoh

Charity Navigator memberikan informasi tentang 10 best practices of savvy donors. Karena saya ingin anda bisa menjadi dermawan yang cerdas, maka saya coba kutipkan artikel tersebut.

1. Bersikap pro-aktif dalam menyumbang.

Dermawan yang baik tidak menunggu dan bereaksi spontan ketika ada lembaga amal yang datang untuk meminta bantuan. Mereka bersikap pro-aktif. Mereka menyempatkan diri mencari informasi tentang permasalahan sosial yang menarik perhatian mereka dan keluarganya. Mereka menginginkan adanya dampak dari sumbangan mereka, karena itu mereka tidak menyumbang secara generik tetapi lebih terfokus untuk menyumbang untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Misalnya, mereka tidak menyumbang lembaga kanker secara umum tetapi menyumbang untuk pelayanan deteksi dini kanker payu dara di wilayah tempat tinggalnya.

2. Memberi sumbangan secara langsung, jarang melalui lembaga perantara.

Donator yang berpengalaman tahu bahwa banyak lembaga penggalang dana (for-profit funds raisers)  yang meminta imbalan lebih dari 25%  dari setiap sumbangan yang mereka kumpulkan. Di Indonesia, bila anda ingin menyumbang lewat lembaga amil zakat, lihat berapa persen biaya administrasi yang mereka pakai. Dermawan yang bijak akan mencari informasi langsung tentang lembaga amal yang sesuai dengan masalah yang mereka ingin bantu.

3, Hati hati dengan nama organisasi yang hampir sama.

Banyak organisasi atau lembaga amal yang mempunyai nama yang hampir sama. Di Amerika ada Children's Defense Funds dan Children Charity Funds. Organisasi Children defense Funds adalah lemabag sosial yang baik karena telah mendapat rating 4 bintang dari Charity navigator sedangkan Children Charity Funds tidak mendapat bintang sama sekali. Saya kira di Indonesia juga banyak lembaga amal yang mempunyai nama yang hampir sama. Hati hati jangan sampai keliru.

4, Konfirmasi status kelembagaannya.

Status kelembagaan dari institusi atau organisasi amal perlu dicek. Apakah mereka didirikan melalui akte notaris dan telah tercatat sebagai yayasan di Kementrian Hukum dan HAM. Bila anda akan menyumbang ke lembaga amil zakat apakah lembaga tersebut telah tercatat secara resmi.

RB Umiyah didirikan oleh Yaysan Islam Ummy yang dibentuk dengan akte notaris dan telah tercatat di Kementrian Hukum dan HAM. RB Umiyah juga telah beroperasi berdasar surat keputusan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo (lihat di http://rbumiya.blogspot.com/p/tentang-rb-umiyah.html ).

5. Dapatkan Laporan Keuangan

Dermawan yang bijak tahu bahwa dengan melihat laporan keuangan mereka akan tahu kesehatan keuangan organisasi amal tersebut. Para dermawan juga tahu bahwa organisasi amal yang baik akan memakai 75% dana yang mereka terima dipakai untuk melaksanakan program programnya. Biaya untuk administrasi dan penggalangan dananya dibawah 25%.

Dermawan yang bijak juga akan melihat apakah organisasi sosial tersebut mempunyai cadangan dana untuk menghadapi masa paceklik, apakah jumlah sumbangan meningkat sesuai dengan kegiatan operasional organisasi.

Alhamdulillah, dari sisi keuangan RB Umiyah masih sehat. Setiap bulannya selalu saja ada dana masuk. Jumlah sumbangan melalui kotak amal juga meningkat. Bila anda ingin melihat laporan kegiatan RB Umiyah, silahkan kunjungi laporan kegiatannya di http://rbumiya.blogspot.com/search/label/Laporan%20kegiatan

6. Meneliti apakah organisasi tersebut menghormati hak hak penyumbang

Pemberian sumbangan bukan merupakan kerjasama satu arah, tapi seharusnya merupakan suatu kemitraan. Dermawan dan lembaga atau yayasan amal saling membutuhkan satu sama lain. Dermawan dan pengelola yayasan perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan organisais.

Setahu saya, di Indonesia belum ada hak hak penyumbang ini.

7. Melakukan review terhadap gaji atau honor para pengurusnya.

Agar dapat bekerja dengan efektif, lembaga amil zakat perlu merekrut tenaga yang profesional. Gaji perlu menarik agar ada tenaga profesional yang mau bekerja untuk mereka. Bagi dermawan yang penting gaji pengurus Lembaga Amil Zakat tidak berlebihan, sesuai dengan tingkat gaji di pasaran dan mampu bekerja sesuai sasaran yang ditetapkan.

Setahu saya, sesuai ketentuan yang berlaku di Indonesia, pengelola yayasan tidak boleh mendapat gaji. Begitu juga yang diterapkan di Yayasan Ummy, semua pengurus tidak mendapat imbalan materiel dari kegiatan RB Umiyah. Malahan selama ini mereka merupakan donator tetap. Hanya saja, semua pegawai RB Umiyah mendapat gaji sesuai ketentuan dan nilai pasar yang berlaku.
8. Melakukan dialog untuk mengetahui pencapaian organisasi

Dermawan yang bijak akan bersedia meluangkan waktunya untuk berdialog dengan pengelola organisasi sosial. Mereka dengan senang hati mendiskusikan permasalahan, hambatan, tantangan dan pencapaian organisasi sosial yang mereka bantu.
9. Konsentrasikan sumbangan anda

Berbeda dengan investasi bisnis, dimana perlu dilakukan diversifikasi. Investasi berupa sumbangan kegiatan amal sebaiknya tidak disebar ke berbagai organisasi. Dermawan yang sudah menemukan organisasi sosial yang cocok, sebaiknya memfokuskan sumbangannya kepada organisasi tersebut dan bersama-sama membangun dan melakukan program untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
10. Membuat komitmen jangka panjang dan mengajak orang lain untuk menyumbang

Dermawan bijak mendukung organisasi sosial dengan komitmen jangka panjang. Mereka bersedia mendukung kegiatan sosial tersebut sebagai mitra yang loyal, baik ketika situasi sedang pasang maupun surut.
Dermawan yang bijak juga bersedia merekomendasikan organisasi sosial yang selama ini mereka dukung kepada sesama dermawan.

No comments:

Post a Comment