Monday, December 27, 2010

The Full Belly Project, membuat mesin pengupas kulit kacang

Untuk membantu seorang teman di Korps Perdamaian, Jock Brandis mengambil cuti dari pekerjaan sebagai Direktur Pencahayaan dan pergi ke Afrika untuk membuat mesin pengupas kacang pertama didunia. Mesin tersebut telah memberdayakan perempuan di negara berkembang. Ia kini mengelola The Full Belly Project.

Perjalanan ke Afrika Barat untuk membantu seorang teman untuk memperbaiki sistem air minum tenaga matahari , ternyata disana Joost (Jock) Brandis menemukan kebutuhan yang lebih besar: pengupas kulit kacang sederhana, hemat biaya untuk membantu perempuan miskin yang mempersiapkan kacang tanah untuk dijual. Tampaknya sesuatu yang sederhana, dan Brandis telah berjanji untuk membawa satu mesin pengupas kacang dari Amerika Serikat.  Waktu itu dia tidak tahu kalau di Amerika tidak ada mesin pengupas kacang yang sesuai untuk wanita miskin di Afrika.
Bekas Direktur Pencahayaan dan seorang pria yang hanya memikirkan diri sendiri, Jock Brandis kemudian memutuskan untuk membuat satu hal, Mesin Pengupas Kulit Kacang. Dengan biaya $28 per buah, sekarang merupakan alat penting yang dapat menghemat biaya tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan petani di pedesaan. . Menurut beberapa penelitian pendapatan mereka naik hingga 20%.

Organisasi yang didirikan Jock Brandis, The Full Belly Project, telah menyebarkan mesin pengupas di 17 negara, dan membuat mesin serupa untuk jenis kacang-kacangan yang lain. The Full Belly Project juga melatih wirausaha sosial lokal  untuk memproduksi dan mendistribusikan mesin pengupas kulit kacang.

Tidaklah sulit untuk mengupas kulit beberapa buah kacang dengan tangan, namun mengupas kulit kacang dalam jumlah banyak untuk makan seluruh keluarga adalah pekerjaan berat dan menyita banyak waktu. Apalagi bila harus mengupas kulit kacang beberapa ton kacang untuk dijual benar benar pekerjaan yang menyakitkan. Dengan membantu mengupas kulit kacang penduduk Afrika yang miskin, Joost "Jock" Brandis melihat potensi mesin pengupas kulit kacang sederhana namun dapat mengubah hidup petani kacang dari negara berkembang.

Pada tahun 2001, ketika berkunjung ke Mali, Afrika dengan seorang teman diari Korps Perdamaian, Jock Brandis bertemu dengan perempuan perempuan di Mali yang hendak menyerah karena beratnya kerja mengupas kulit kacang meskipun mereka menyadari bahwa kacang baik untuk pendapatan mereka dan tanaman kacang membantu mengisi nitrogen dalam tanah yang lelah karena selalu ditanami kapas tradisional. Brandis, Direktur pencahayaan untuk film dan jagoan mekanis, menyarankan mereka menggunakan mesin. Tidak ada  mesin pengupas kulit kacang, mereka menjawab. Jock Brandis yakin bahwa mereka salah, Brandis mengira bhwa di Amerika ada mesin pengupas kulit kacang sehingga dia berjanji akan membawa satu mesin pada panen berikutnya.

Ternyata para wanita Afrika tersebut yang benar. Jock Brandis baru menyadari bahwa selama ratusan tahun, petani kacang, pistachio, biji kopi dan biji-bijian keras lain sangat merindukan adanya mesin mengupas yang dapat diandalkan.  Tetapi setiap usaha untuk menemukan mesin pengupas kulit kacang selalu gagal.

Tidak asing dengan tantangan mekanis, Brandis bertekad untuk melakukannya sendiri. Selama 30 tahun di industri film, ia telah sering menggunakan apa pun untuk mengatasi kebutuhan yang instant, seperti membuat tempat tidur untuk film horor karnivora dari kasur udara, pewarna makanan, dan Mr Bubble mandi busa. "Bisnis film benar-benar menumbuhkan keterampilan pemecahan masalah," katanya.

Brandis kembali rumah untuk berusaha memecahkan masalah tersebut di garasi rumahnya di Wilmington, North Carolina. Seorang teman menyarankan semen sebagai bahan kunci, karena tersedia di mana-mana. Seorang desainer dari Bulgaria berkontribusi beberapa elemen lainnya. Beberapa bulan kemudian ia terbang kembali ke Mali dengan membawa mesin sederhana. Ia menyebutnya Universal Sheller Nut. Mesin tersebut sukses besar dalam waktu singkat. 

"Jock Brandis benar benar menemukan sejenis mesin pengupas kacang tanah yang sama sekali baru - bentuk baru, materi baru, dan metode pembuatan, baru" jelas Allen Armstrong, Profesor teknik di Massachusetts Institute of Technology, dengan biaya $28 dan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di Mali dan di banyak negara lain.

Tapi tidak begitu mudah untuk menemukan ceruk untuk mesin pengupas kacang. Selama ini, demi efisiensi, produk-produk pertanian harus dikirim ke pusat  pusat penggilingan, grinding atau pengupasan. " Saya diberi tahu bahwa caranya harus sperti itu, karena pengolahan makanan kacang-kacangan memutuhkan listrik yang dapat diandalkan untuk menjalankan mesin besar dan mesin besar perlu kacang dalam jumlah banyak," Brandis mengatakan. "Sayangnya, itulah di mana 'nilai tambah' secara nyata terjadi. Petani tetap miskin karena nilai tambah dipegang pemilik mesin pengolaha makanan."

Pada tahun 2003, Jock Brandis dan beberapa mantan relawan Korps Perdamaian membentuk organisasi nirlaba Full Belly Project untuk menantang ketentuan kuno tersebut. Mereka membuat alat pengupas yang bisa untuk digunakan untuk biji kopi, kacang macadamia, kacang-kacangan shea dan jatropha, benih yang dapat diolah menjadi bahan bakar diesel, pupuk dan insektisida alami. Mereka membuat versi pedal (onthel) dan versi listrik. 
Full Belly bermitra terutama dengan organisasi non-pemerintah, hingga hari ini telah memasang mesin di  17 negara dan mendapatkan permintaan 10 kali kapasitas pembuat mesin. Hal ini tidak mengherankan: Nourish International Chapter di University of North Carolina di Chapel Hill (ini universitas tempat saya ambil S2 he he he) menemukan bahwa di desa-desa di tenggara Uganda di mana kacang merupakan satunya tanaman penghasil uang, pendapatan petani kacang di desa tersebut naik 20 persen setelah mesin pengupas diperkenalkan.
Dan ada manfaat lain juga. Sukarelawan Peace Corps, Tim Pope, menemukan bahwa wanita di sebuah desa di Afrika Barat menghabiskan enam jam per hari untuk mengambil air dari sebuah sumber air yang jauh, berkualitas rendah dan sebagai hasilnya kolera sering merajalela. Para wanita menghabiskan begitu banyak waktu untuk membawa air dan merawat orang sakit sehingga mereka tidak lagi punya waktu untuk meningkatkan pendapatan. Solusinya adalah dengan mengebor sumur di lokasi yang dekat, tapi diperlukan dana sekitar $5.000 untuk membuat sumur bor. Paus mendapat mesin pengupas dari peace Corps dan membantu penduduk desa mendirikan koperasi dan mendatangkan kacang dari desa sekitarnya. Mereka berhasil mengupas 30 ton kacang dalam dua bulan. Mereka pakai uangnya untuk mengebor sumur, kolera menghilang, dan perempuan desa sekarang bisa punya waktu untuk bisnis mengupas kacang. "Mereka adalah pengusaha, kami adalah fasilitator" kata Brandis.
Upaya Jock Brandis telah mengilhami orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ming Leong, mahasiswa teknik MIT yang magang di Full Belly selama musim panas, mengatakan ia sekarang berencana untuk mengikuti Brandis menciptakan mesin teknologi berkelanjutan untuk negara-negara berkembang: "hanya berada di sekitar Jock telah membuat saya merasa seperti, memiliki kesempatan untuk membuat perbedaan juga."

3 comments:

  1. kalo sudah bisa bikin sendiri bisa jadi rekomendasi bisnis jual mesin ya gan? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo,
      Nama saya ROBBI dari Cirebon Jawa Barat Indonesia, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Alicia Radu yang telah membantu saya mendapatkan pinjaman yang baik setelah saya banyak menderita di tangan pemberi pinjaman online palsu yang menipu saya untuk mendapatkan uang tanpa menawarkan pinjaman kepada saya, telah membutuhkan pinjaman selama 3 tahun terakhir untuk memulai bisnis saya sendiri di kota Cirebon dimana saya tinggal dan saya jatuh ke tangan perusahaan palsu di Turki yang telah menipu saya dan tidak menawarkan pinjaman kepada saya. dan saya sangat Frustrasted karena saya kehilangan semua uang saya ke perusahaan palsu di Turki, karena saya berhutang kepada bank dan teman saya dan saya tidak memiliki seseorang untuk dijalankan, sampai suatu hari setia bahwa seorang teman saya menelepon Siti Aminah setelah membaca Kesaksiannya tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari Ibu Alicia Radu, jadi saya harus menghubungi Siti Aminah dan dia memberi tahu saya dan meyakinkan saya untuk menghubungi Ibu Alicia Radu bahwa dia adalah ibu yang baik dan saya harus mengumpulkan keberanian dan saya menghubungi Ibu Alicia Radu dan saya terkejut dengan pinjaman saya diproses dan disetujui dan dalam waktu 3 jam pinjaman saya dipindahkan ke rekening saya dan saya sangat terkejut bahwa ini adalah keajaiban dan saya harus memberi kesaksian tentang karya bagus Ibu Alicia Radu
      jadi saya akan saran semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Alicia Radu email: (aliciaradu260@gmail.com) dan saya meyakinkan Anda bahwa Anda akan bersaksi seperti yang telah saya lakukan dan Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut tentang Ibu Alicia Radu email saya : (robbi5868@gmail.com) dan Anda masih bisa menghubungi Siti Aminah yang mengenalkan saya pada ibu Alicia Radu melalui email: (sitiaminah6749@gmail.com)
      semoga Tuhan terus memberkati dan mencintai ibu Alicia Radu untuk mengubah kehidupan finansial saya

      Delete
  2. Nama saya Ny. Yanti Ari. Saya pemilik bisnis yang menjual kosmetik. Untuk beberapa saat, saya telah mencari pemberi pinjaman Pinjaman yang dapat saya pinjam untuk mengembangkan bisnis saya dan juga menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Pengalaman pertama saya dengan pemberi pinjaman internet begitu buruk dan saya kehilangan jumlah 28 juta karena saya mengajukan permohonan sebesar 600 juta untuk meningkatkan bisnis saya. Setelah pengalaman saya, saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya tidak akan pernah meminjam dari internet karena saya ditipu.

    jadi, suatu hari yang setia saya membaca artikel di blog dan setelah saya selesai membaca, saya pergi untuk memeriksa bagian komentar untuk mengetahui pendapat mereka. Saya melihat komentar oleh '' Dian Pelangi "perancang busana terkenal dan dia berbagi cerita tentang bagaimana dia meminjam pinjaman besar dari perusahaan tempat Nyonya Ana Michael bekerja.

    Kemudian, saya memutuskan untuk menghubungi Dian Pelangi perancang busana terkenal dan saya menceritakan kisah saya tentang bagaimana saya kehilangan 28 juta dari pemberi pinjaman buruk padanya. Saya masih ingat dengan jelas bagaimana dia mengatakan kepada saya bahwa semua pencarian saya untuk pemberi pinjaman yang andal sudah berakhir. dia mengirimi saya nomor teleponnya dan saya memanggilnya untuk memastikan karena saya tidak ingin kehilangan uang lagi. dia berbicara kepada saya dan berkata saya harus menghubungi perincian perusahaan tempat Nyonya Ana Michael bekerja dan saya akan menerima pinjaman saya tanpa penundaan dan saya harus mencoba membagikan kabar baik saya agar orang lain selamat dari pemberi pinjaman yang buruk.

    Jadi saya menghubungi Ny. Ana Michael melalui email: (ANAMICHAELGUARANTYTRUSTLOANS@GMAIL.COM)
    Ini adalah email Dian Pelangi: (DIANPELANGIINDONESIA@GMAIL.COM) yang saya hubungi.
    Setelah saya menghubungi perusahaan pinjaman, saya diminta untuk menyerahkan semua yang diminta dari saya sebagai peminjam dan setelah beberapa saat, pinjaman itu disetujui untuk saya dan saya menerima pinjaman saya tanpa penundaan atau segala bentuk tekanan.
    jadi, saya menambahkan informasi pribadi saya untuk siapa saja yang mencari pemberi pinjaman yang dapat dipercaya untuk menghubungi saya dan saya siap untuk membantu Anda karena saya ingin orang lain diselamatkan dari pemberi pinjaman yang buruk.

    Nama: Yanti Ari
    Nomor telepon saya: +62 821-1644-0184
    Nomor Whatsapp: +62 821-1644-0184
    Kota: Medan
    Email saya: ARIY6261@GMAIL.COM

    Saya berdoa semoga Allah memberi orang-orang yang membutuhkan pinjaman untuk melihat kisah saya ini sehingga mereka dapat diselamatkan saat saya diselamatkan. Saya selalu siap memberikan bantuan kepada siapa pun yang membutuhkannya, jadi jangan ragu untuk menghubungi saya kapan saja karena saya tidak membuat orang lain jatuh ke tangan pencuri !!!

    ReplyDelete