Saturday, December 4, 2010

9 kesalahan ketika mendirikan usaha baru

Saya belum pernah bikin usaha sendiri. Saya kira banyak juga pembaca yang belum pernah bikin usaha sendiri, namun tertarik untuk memulai usaha sendiri. Kebetulan saya ketemu sebuah artikel yang menurut saya cukup bagus. Bila ingin baca aslinya, silahkan klik disini :

1.Berjalan sendiri. Tidak ada perusahaan yang bisa jadi besar bila semua dikerjakan sendiri. Memang bila semua dikerjakan sendiri, tidak diperlukan modal yang besar. Keharusan menggaji penjaga toko,  tukang ketik, dan lain lain bisa menghabiskan keuntungan yang diperoleh. Oleh karena itu, jalan keluarnya adalah dengan memastikan bahwa bisnis yang akan anda terjuni mampu menghasilkan keuntungan lebih besar dari biaya untuk menggaji semua pegawai tersebut.
2. Minta nasehta kepada terlalu banyak orang. Meminta nasehat dari para pengusaha sukses disekitar anda adalah hal yang baik dan perlu. Terutama ketika anda baru mulai membangun usaha anda. Hal ini dapat menghindarkan anda dari melakukan kesalahan yang tidak perlu. Tetapi terlalu banyak nasehat dari banyak orang dapat membuat anda bingung dan ragu ragu serta tidak berani melangkah. Jalan keluarnya: Bentuk tim penasehat dan adakan pertemuan secara berkala dengan mereka setidaknya sebulan sekali atau setiap dua minggu. Bila sulit, pertemuan bisa dilakukan melalui telepon konferensi.
3.Terlalu banyak mencurahkan waktu kepada pengembangan produk, tetapi kurang dalam pemasaran. Meskipun sulit membangun perusahaan tanpa produk yang hebat, tetapi terlalu sibuk dengan pengembangan produk dan melupakan pemasaran juga bukan strategi yang tepat. Banyak pelanggan yang akan pindah ke produk pesaing yang kuat dalam pemasaran produk. Banyak pemula bisnis yang berpendapat bahwa produk yang hebat akan dapat terjual dengan sendirinya.
4. Memilih pasar yang terlalu kecil. Bila anda memilih bisnis dengan pasar yang belum tergarap orang, biasanya pasar tersebut terlalu kecil. Dalam waktu tidak lama, bisnis anda akan menabrak dinding pembatas pasar. Jalan keluarnya: Pilih usaha yang pasarnya cukup besar dan coba untuk mendapatkan bagian pangsa pasar tersebut. Anda tidak harus menjadi perusahaan dengan omset terbesar.
5.Memasuki pasar tanpa mitra distribusi. Lebih mudah masuk ke pasar jika sudah ada jaringan agen, pengecer yang siap, bersedia dan mampu menjual produk anda ke dalam jalur distribusi yang ada. Perusahaan fashion, makanan, media dan industri besar lainnya bekerja dengan cara ini, hal yang sulit ditiru oleh perusahaan baru yang masih kecil. Jalan keluarnya : Buatlah daftar mitra yang penting dan potensial kemudian minta kesediaan mereka untuk mendukung bisnis anda nantinya.
6. Menghabiskan terlalu banyak uang untuk pemasaran. Mengeluarkan banyak uang untuk pasang iklan tanpa bisa menghasilkan konsumen yang loyal adalah sia sia belaka. Jalan keluarnya, lakukan uji coba dan pengukuran pasar kecil kecilan untuk mengetahui secara lebih tepat konsumen yang harus disasar sebelum memasang iklan secara besar-besaran.
7. Modal terlalu kecil. Modal diperlukan tidak hanya untuk sewa ruang, beli alat, beli bahan baku, tetapi modal juga diperlukan untuk bayar karyawan dan biaya operasional sebelum ada pemasukan yang cukup besar untuk menutup semua biaya tersebut. Dilain pihak, ketersediaan modal yang terlalu besar juga bisa berbahaya karena cenderung membuat orang jadi boros dengan mengangkat tenaga lebih banyak dari yang dibutuhkan, dll. Jalan keluarnya: hitung modal yang diperlukan secara sungguh sungguh sebelum benar benar meluncurkan bisnis kita. Hitung kebutuhan secara efisien.
8.. Tidak punya perencanaan bisnis. Tidak semua bisnis memerlukan perencanaan bisnis secara formal dan detil. Tetapi, perusahaan yang memerlukan modal besar dan waktu beberapa tahun untuk bisa beroperasi secara mandiri perlu membuat perencanaan bisnis.
9.Terlalu banyak pikir, tidak berani melangkah. Kadang kadang terlalu banyak pikir memang bisa membuat kita tidak berani melangkah.Pada suatu titik kita memang harus pasrah dan menguatkan tekad untuk melangkah.

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment