Wednesday, November 17, 2010

Harmon Parker, membantu pembangunan 45 jembatan di Kenya

Harmon Parker, berasal dari Lexington, Kentucky, Amerika Serikat, datang ke Kenya tahun 1989 sebagai seorang missionaris. Pekerjaannya mengharuskan dirinya untuk banyak bepergian ke daerah daerah terpencil yang sulit dijangkau. Sungai deras dengan buaya dan binatang buas lainnya menjadikan banyak desa terisolir akibat ketiadaan jembatan. Namun fokus kegiatannya berubah ketika pada tahun 1996 , dia bertemu dengan Jay Hindson yang mengenalkannya dengan teknologi pembuatan jembatan gantung sederhana. Sejak saat itu dia membantu masyarakat desa terpencil untuk membangun jembatan gantung sederhana. Jembatan adalah kebutuhan nyata masyarakat desa desa terpencil di Kenya. Masyarakat tidak menerima pembangunan jembatan secara gratis. Mereka harus berkontribusi, baik berupa tenaga untuk menggali pondasi, atau menyumbang batu dan kebutuhan lainnya. dengan demikian masyarakat ikut memiliki jembatan tersebut dan merawatnya.
Pada tahun 2003, dia mendirikan organisasi bernama Bridging the Gap Africa yang mengawasi pembangunan jembatan tersebut. Adanya jembatan telah memudahkan anak pergi ke sekolah, menghidupkan perekonmian desa, mencegah kematian akibat tenggelam atau digigit buaya, dll. Sejak 1997, dia telah membangun sekitar 45 jembatan di Kenya. Rata rata panjang jembatan yang mereka buat sekitar 40 meter, dengan biaya sekitar 60 juta rupiah per buahnya. Jembatan tersebut dibangun dengan material setempat dan dengan alat sederhana sehingga masyarakat desa bisa merawatnya. Karena keterbatasan dana, Parker hanya mampu membangun sekitar 5-6 jembatan per tahunnya. Meskipun sebenarnya kebutuhan akan jembatan jauh diatas kemampuannya membangun jembatan.
Soal jembatan ini mengingatkan saya ketika bertugas sebagai dokter Inpres di pedalaman Kalimantan Barat di awal tahun 1980an. Saya mengalami masalah karena ketiadaan jembatan dan sulitnya menyeberang sungai ketika banjir. Ketika itu sampai ada gurauan: "Di Jakarta banyak jembatan, tapi tidak ada sungai. Di Kalimantan ada banyak sungai tapi tidak ada jembatan".

No comments:

Post a Comment