Tuesday, November 9, 2010

GRATIS, dunia maya versus dunia nyata

Di era digital, banyak hal diberikan secara gratis. Kalau kita buka internet, banyak hal bisa kita dapatkan secara bebas biaya. Bila dulu kita harus beli ensiklopedia dengan harga jutaan rupiah, sekarang kita dapat membaca wikipedia secara gratis. Sekarang informasi memang telah menjadi barang dagangan yang murah, bahkan gratis. Semua yang ada di internet adalah bit, bukan atom atau materi. Dengan kemajuan teknologi, bit semakin murah.Hharga informasi menjadi semakin murah dan mudah didapat. Barang yang mudah didapat dan tersedia dalam jumlah yang banyak akan menjadi murah, bahkan mendekati nol karena biaya untuk menyebarkan informasi menjadi sangat murah.
Di India, RS Mata Aravind mampu menggratiskan 2/3 pasiennya, termasuk bebas biaya operasi mata. Dompet Dhuafa sedang membangun RS Gratis di Parung, dan di Jakarta telah ada RS Gratis buat dhuafa yang dibiayai oleh masjid di belakang kantor Bappenas.
Karena ini fenomena yang baru, masalah gratis banyak disalah pahami. Saya coba mengupas soal per-gratis-an ini dengan membandingkan dunia maya dengan dunia nyata. 
1. Tidak ada makan siang gratis. Di restaurant, tidak ada makan siang gratis. Bila kita makan siang gratis di restaurant, berarti ada orang lain yang menanggung biayanya. Bisa teman yang mentraktir, pemilik restaurant yang harus menanggung biaya sebagai promosi, atau orang lain yang tidak kita kenal. Pokoknya, ada seseorang yang harus menanggung biaya makan siang tersebut. Namun tidak demikian halnya dengan informasi di internet. Kita bisa baca koran di internet dengan gratis karena penerbit koran hanya perlu dana yang sangat kecil untuk mendistribusikan isi korannya di internet. Isi berita koran di internet diambil dari isi berita dalam koran cetak.  Bagi penerbit koran, biaya tambahan untuk meng-upload berita dalam internet tidak terlalu besar. Apabila biaya untuk upload tersebut dibagi dengan jumlah orang yang membaca melalui internet, maka biaya bagi setiap pembaca menjadi sangat kecil, sehingga lebih mudah bila digratiskan saja. Dengan kata lain, di dunia internet, memang biaya distribusi suatu informasi bisa sangat murah, mendekati nol. Artinya, ya memang gratis, tidak perlu biaya. Namun di dunia nyata, bila sesuatu diberikan secara gratis, harus ada pihak lain yang menanggung. Biaya persalinan RB Umiyah yang gratis terlaksana karena dukungan dari para dermawan.
2.Kita tidak bisa bersaing dengan GRATIS. Bila kita jualan suatu barang atau jasa yang sama persis dengan barang yang dijual orang lain dengan gratis, maka tentu saja kita akan kalah. Namun, ada strategi yang sangat mudah dilakukan untuk bersaing dengan barang atau jasa gratis, yaitu jual barang atau jasa yang lebih baik atau berbeda. Microsoft masih mampu bertahan menghadapi persaingan dari open source (linux) yang gratisan; meskipun telah ada jamkesmas, masih banyak orang miskin yang berobat ke swasta meskipun mereka tetap harus bayar.
3, Gratis atau murah berarti tidak/kurang berharga. Gratis tidak pasti berkaitan dengan sesuatu yang tidak berharga atau berkualitas rendah. Kita memakai Facebook, Youtube, fasilitas email dari yahoo, dll secara gratis, namun tidak ada yang bilang bahwa facebook dan sebangsanya adalah sesuatu yang tidak berguna atau berkualitas rendah. Banyak orang bersedia bayar Rp 50 juta lebih untuk menghadiri TED seminar di California, Amerika. Padahal seminar tersebut juga bisa diikuti lewat  internet secara gratis. Bahan kuliah dan ceramah dari seratusan profesor di Universitas California Berkeley  bisa dinikmati di youtube, padahal biaya kuliah disana bisa mencapai lebih dari 250 juta per tahunnya.
4. Kita tidak bisa dapat uang dari pelayanan gratis. Asal tahu caranya, kita bisa dapat uang dari pelayanan gratis. TV dan radio yang dinikmati penonton secara gratis dapat uang dari iklan. iTune dan  Penguin club dapat uang dari pelanggan prima yang bersedia bayar. Meskipun demikian, twitter dan facebook masih belum mampu meng-uangkan (dalam jumlah yang memadai)  jasa pelayanan yang selama ini telah mereka berikan secara gratis tersebut.

Apapun profesi kita saat ini, dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, kita akan mendapat saingan dari barang atau jasa gratis atau dengan harga murah. Musik dan film mulai mendapat saingan dari barang bajakan yang beredar gratis di internet. Begitu pula dengan barang barang ber-merk seperti Gucci, Vuiton, Bally, telah cukup lama menghadapi masalah dengan barang tiruan.  Oleh karena itu, tidak ada salahnya bila kita bersiap-siap mulai dari sekarang apabila datang sekolah gratis, pelayanan kesehatan gratis, bus gratis, dll.

No comments:

Post a Comment