Friday, February 25, 2011

Pendekatan radikal dalam mengentaskan gelandangan ?

Ternyata masalah gelandangan tidak hanya monopoli negara berkembang seperti Indonesia. Di Amerika, negara yang jauh lebih kaya dari Indonesia, masalah gelandangan juga merupakan salah satu masalah besar.

Bagusnya,  di Amerika tidak hanya pemerintah yang tergerak untuk mengatasi masalah gelandangan. Individu dan organisasi nirlaba banyak yang terjun membantu memecahkan masalah gelandangan ini. Salah satunya adalah organisasi nirlaba bernama Community Housing Partnership  yang websitenya bisa dikunjungi di http://www.chp-sf.org/about_history_formation.html

Pada tahun 1988 sebuah study berjudul Transitional Housing: the next step yang dilakukan oleh Paul Boden, Joe Wilson, Greg Francis dan  Laura Ware dari  the Coalition on Homelessness merekomendasikan agar pemerintah merubah kebijakan dalam penanganan perumahan bagi gelandangan. Mereka menyarankan agar, dari pada menyediakan rumah singgah sementara, pemerintah sebaiknya menyediakan perumahan murah permanen bagi mereka. Pendekatan ini dianggap radikal pada waktu itu. Saya kira, saat inipun, pendekatan tersebut masih dianggap radikal.

Pada tahun 1989 rekomendasi hasil studi tersebut disetujui untuk diterapkan di kota San Fransisco oleh walikota San Fransisco waktu itu, Art Agnos. Namun kebijakan baru tersebut baru benar benar dilaksanakan setelah ada kejadian gempa bumi yang menyebabkan banyak bangunan, termasuk beberapa hotel, menjadi rusak dan tidak layak huni lagi. Dari situ kemudian lahirlah Community Housing Partnership di kota San Fransisco.

Community Housing Partnership menciptakan, melaksanakan dan menunjukkan cara memecahkan masalah gelandangan dengan cara bermitra dengan masyarakat di kota San Fransisco. CHP membangun dan mengoperasikan perumahan permanen yang berkualitas dengan harga murah, menggabungkannya dengan pelayanan pendukung, pelatihan kerja dan pengorganisasian masyarakat. Mereka berupaya memutuskan rantai gelandangan dengan memperkuat masyarakat, meningkatkan daya juang dan melibatkan penghuni dalam setiap aspek organisasi.
Sasaran dari CHP adalah:
  • Membangun dan mengoperasikan perumahan murah dengan pelayanan pendukungnya.
  • Bermitra dengan penghuni sehingga lebih dari 97% dari mereka tetap tinggal dan memanfaatkan rumah tersebut.
  • Membuat program penempatan kerja sehingga 75% penghuni yang mencari kerja bisa mendapatkannya.
  • Menawarkan perumahan kepada hampir semua orang yang memenuhi persyaratan
  • Merekrut pegawai sehingga lebih dari 50% staf adalah bekas gelandangan
  • Meningkatkan kepemimpinan dengan melibatkan penghuni dan staf dalam semua aspek program CHP
  • Mengorganisasikan penghuni, staf dan masyarakat untuk mendukung program untuk mengakhiri permasalahan gelandangan.
Di Indonesia, jangankan gelandangan, orang biasa saja banyak yang tidak punya rumah. Apakah mungkin kita meniru CHP di Indonesia?
Saya kira, kalau pemerintah mau menyediakan tanah saja buat mereka, para gelandangan akan mampu membuat rumahnya sendiri. Tentunya secara bertahap. Namun, apa yang bukan gelandangan tidak akan iri dan juga minta tanah? Pembaca punya ide?

No comments:

Post a Comment