Friday, February 25, 2011

Menganggur itu suatu kemewahan dan kenyamanan

Lho kok bisa? Menganggur kok dikatakan suatu kemewahan dan kenyamanan!

Menganggur memang suatu kemewahan. Orang miskin yang merasa lapar dan tidak lagi ada yang bisa dimakan dirumah akan keluar rumah untuk mencari makan. Baik dengan bekerja atau meminta-minta. Pokoknya, mereka tidak akan mau mati kelaparan dengan berdiam diri saja.  Artinya, hanya orang orang yang tidak miskin yang bisa mempunyai sebuah kemewahan dengan menjadi penganggur. Coba perhatikan para penganggur yang ada disekitar kita, pasti mereka masih bisa makan 2-3 kali sehari. Bisa makan tanpa bersusah payah dengan bekerja adalah suatu kemewahan.

Menganggur juga suatu kenyamanan. Bila kita tidak merasa nyaman, kita akan berusaha menghilangkan ketidak nyamanan tersebut. Sebagai contoh, bila anda kepanasan, pasti anda akan berusaha untuk menghilangkan ketidak-nyamanan tersebut. Misalnya dengan berteduh, mengipasi tubuh dengan koran, membuka baju, dll.

Mengapa para penganggur lebih memilih jadi penganggur dibandingkan dengan menjadi pekerja atau jadi pengusaha? Karena dengan menjadi penganggur mereka merasa lebih nyaman dibandingkan dengan jenis pekerjaan yang tersedia. Para sarjana memilih menganggur karena mereka merasa lebih nyaman sebagai sarjana penganggur dari pada bekerja yang tidak sesuai dengan keinginannnya (gaji, status sosial, dll).

Ustadz Yusuf Mansyur pernah berjualan es di terminal bis sebelum jadi ustadz yang kondang. Dari situ, sebagai akibat usahanya, terbuka jalan baginya untuk berkembang dan mendapatkan rezeki. Tanpa pengalaman menjadi penjual es di terminal, bisa jadi kita tidak akan pernah kenal dengan seorang ustadz yang getol menganjurkan sedekah.

Banyak sekali cerita tentang orang orang yang sukses yang dulunya bersusah payah membangun usahanya. Mereka merasa bahwa bekerja dengan susah payah lebih terasa nyaman dibanndingkan dengan menjadi penganggur. Namun kita hampir tidak pernah mendengar cerita tentang para penganggur yang sukses. Semakin lama menjadi penganggur, semakin kecil kemungkinannya untuk menjadi sukses.

Banyak yang  mau menjadi orang sukses seperti ustadz Yusuf Mansyur. Namun apa ada yang mau bila harus mulai dengan berjualan es di terminal dengan tanpa kepastian akan sukses nantinya?

No comments:

Post a Comment