Thursday, March 31, 2011

Alasan ekonomi dibalik kekacauan di Timur Tengah

Amerika sedang dilanda krisis ekonomi. Dolar yang mendominasi mata uang dunia mulai coba ditinggalkan.

Negara negara Arab yang menyimpan tabungannya dan menjual minyaknya dalam dolar mulai ingin beralih ke mata uang lainnya. Beberapa pertemuan antara negara negara Arab dengan China dan Eropa telah dimulai sejak akhir tahun 2009. Bila hal tersebut sampai terlaksana, ekonomi Amerika akan semakin hancur. Ekonomi Amerika akan terjun bebas. Hal tersebut tidak boleh terjadi. Amerika harus mencegah dengan segala cara, termasuk dengan intervensi inteligen, bila perlu dengan mengirim tentara atau bantuan persenjataan.

Eropa adalah sahabat Amerika. China terlalu kuat untuk di-otak atik. Yang bisa di-mainkan adalah negara negara Arab penghasil minyak. Selain lemah secara militer, banyak negara Arab diperintah oleh Pemimpin yang tidak disenangi rakyatnya (seperti Lybia atau Mesir) atau ada pertentangan dengan kelompok Syiah (Yaman, misalnya). Pemberontak Libya sudah ketemu dengan Presiden Perancis dan Hillary Clinton sebelum resolusi PBB dikeluarkan.

Dalam permainan politik, hasil akhir tidak selalu sesuai dengan rencana. Setelah berhasil mengusir Rusia dari Afghanistan, ternyata Thaliban yang berkuasa. Amerika sampai harus terlibat perang yang menghabiskan banyak uang untuk mengusir Thaliban dari kekuasaannya.

Hasil permainan politik di negara negara Arab juga mungkin sekali berbeda dari skenario awal. Tergantung dari masyarakat Arab sendiri.

No comments:

Post a Comment