Thursday, March 31, 2011

Amerika dan Indonesia: kebanyakan utang dan kurang menabung

Saya kebetulan ketemu artikel yang mengupas ekonomi Amerika. Artikel tersebut bisa di klik disini. Saya coba kaitkan keadaan di Amerika dan di Indonesia, yang sama sama senang berhutang dan jarang menabung.

Indonesia bisa mengalami nasib seperti Amerika, jatuh kedalam krisis ekonomi berkepanjangan. Mengapa? Pemerintah dan warganya sama sama senang berhutang. Bedanya, Amerika dari negara kaya jatuh ke dalam krisis ekonomi. Indonesia jatuh dari negara kelas menegah (middle income country) menjadi negara miskin.

Pembangunan di Indonesia juga didukung oleh hutang. Seperti sebuah keluarga, tidak ada susahnya membangun rumah kalau dari hutang. Benar kan? Susahnya waktu kita harus bayar hutang tersebut.

Amerika mencoba mengatasi hutangnya (yang dalam dolar) dengan mencetak uang memakai metode baru, yaitu quantitative easing. (apa itu quantitative easing? silahkan pelajari sendiri lewat google). Dolar jadi pegangan banyak negara dan banyak orang, sehingga dampak pencetakan dolar (berarti penurunan nilai dolar) akan ditanggung oleh banyak orang dan banyak negara (khususnya China  yang banyak menabung dalam dolar, namun sekarang mulai melepas dolarnya).

Masyarakat Amerika juga jarang menabung. Tabungan keluarga menurun drastis. Di Indonesia, keluarga juga tidak suka menabung. Bahkan banyak keluarga terjerat hutang yang sifatnya konsumptif. Mulai hutang untuk kredit kendaraan hingga hutang untuk beli TV, dll.

Bikin pusing?


No comments:

Post a Comment