Thursday, May 26, 2011

Kerja setelah pensiun: memadukan penghasilan dengan amal soleh

Selama sekitar 25 tahun hidup mengandalkan gaji dan sibuk dengan urusan kantor, membuat banyak orang jadi bingung ketika memasuki usia pensiun. 

Kebanyakan orang Indonesia pensiun diusia 56 tahun. Usia yang masih produktif. Menurut pengamatan saya, kebanyakan para pensiunan di Indonesia setidaknya masih hidup sehat hingga 10 tahun. 10 tahun waktu yang cukup lama, terutama bila hanya diboroskan dengan kegiatan yang tidak produktif.

Idealnya, usia pensiun diisi dengan kegiatan amal sholeh. Terutama amal sholeh yang mempunyai nilai sosial ekonomi bagi masyarakat banyak juga, mengingat cukup banyak masyarakat Indonesia yang berada dibawah garis kemiskinan.

Apakah mungkin melakukan kegiatan amal sholeh yang bermanfaat sosial, bila  tidak punya banyak uang atau punya keahlian khusus?

Jawabannya sangat jelas. Kita bisa melakukan amal sholeh setelah pensiun, asal punya niat yang kuat.

Bai Fangli  adalah tukang becak di kota Tianjin, China yang sudah berusia 74 tahun ketika tergerak untuk membiayai  sekolah anak anak dari keluarga tidak mampu. Sejak usia 74 hingga 90 tahun, dia bisa menyumbang sekitar Rp 400 juta rupiah. Bu Sumirah, tukang pijat, bisa mendirikan panti asuhan dan membangun mushola serta mengeraskan jalan dikampungnya.

Syaratnya cuman satu. Asal mau menyumbangkan  minimal 50% penghasilan untuk amal sholeh. Ini yang banyak orang merasa keberatan.

Banyak hal bisa dilakukan. Misalnya membuat bimbingan belajar, kursus bahasa Inggris, kursus komputer, dll dimana 50% muridnya (dari keluarga tidask mampu) dapat belajar secara gratis.

Bisa juga kita olah sawah atau bikin peternakan. Insya Allah kalau 50% atau lebih hasilnya untuk sedekah, maka usaha tersebut akan bisa berjalan.

No comments:

Post a Comment