Thursday, April 7, 2011

RS Pemerintah kurang bersahabat dengan orang miskin

Ketika saya bekerja di Puskesmas Paloh, Kalimantan Barat. Masyarakat selalu bayar bila berobat ke puskesmas. Bila mereka jatuh sakit dan lagi nggak punya duit, mereka berobat ke perawat (dliuar jam kerja) dan berhutang. Kepada perawat mereka berani hutang, anehnya mereka tidak mau datang ke puskesmas dan bilang kalau lagi tidak punya uang. 

Ternyata, sejak dulu hingga sekarang, sarana kesehatan milik pemerintah sangat ketat dengan ketentuan. Bila tidak punya kartu jamkesmas berarti harus bayar. Padahal untuk masyarakat kecil, tapi tidak punya kartu jamkesmas, uang kontan belum tentu selalu tersedia.

Beberapa hari yang lalu, ada seorang ibu yang mau melahirkan datang ke Klinik Umiyah. Ibu tersebut mengalami partus lama, bayinya tidak mau segera keluar. Bidan jaga sudah menyarakan agar dirujuk saja ke rs pemerintah yang mempunyai peralatan lebih lengkap. Namun ibu tersebut menolak karena tidak punya uang. Ibu tersebut lebih percaya kepada Klinik Umiyah.

Dalam persepsi ibu tersebut, rs pemerintah sangat kaku. Tidak akan mau memberi pelayanan gratis kepada orang yang tidak punya kartu jamkesmas, apapun alasannya. Ketatnya mengikut aturan membuat rs pemerintah tidak peka, tidak bisa melayani dengan hati.

No comments:

Post a Comment