Saturday, April 2, 2011

Ekonomi keluarga: antara China dan Amerika

Saya kira kita semua tahu bahwa perekonomian China dalam keadaan sehat dan semakin berkembang. Dilain pihak, perekonomian Amerika dalam keadaan sakit dan semakin memburuk. Untuk itu, ada baiknya bila kita belajar dari mereka. Belajar dari kesuksesan China dan juga belajar menghindari kesalahan Amerika.

Kebetulan saya membaca sebuah artikel yang membandingkan keluarga Amerika dan China dalam mengelola keuangannya. Artikel yang ditulis oleh Robert O. Weagley berjudul One Big Difference Between Chinese and American Households: Debt yang diterbitkan oleh Forbes dan bisa di akses di sini.

Perbedaan uatama antara keluarga China dan Amerika adalah sebagai berikut:
  • Rata rata penghasilan keluarga per tahun di China hanya US$ 10.220, sedangkan keluarga Amerika mencapai US$ 84.300 . Bila dilihat dari jumlah aset, keluarga China maupun Amerika rata rata mempunyai aset senilai 8 kali penghasilan per tahunnya.
  • Rata rata keluarga di Amerika mempunyai hutang sebesar 136% dari penghasilannya per tahun. Rata rata keluarga di China hanya mempunyai hutang sebesar 17% dari penghasilan per tahunnya.Bila hutang pemerintah pusatnya ditambahkan ke hutang keluarga, maka rata rata keluarga di Amerika mempunyai hutang sebesar US$ 224.303 atau sebesar 266% dari rata rata penghasilan keluarga per tahun.
  • 85% keluarga di China di perkotaan (yang di survey) telah mempunyai rumah dan hanya sekitar 17% dari mereka yang masih harus mencicil hutang KPR (kredit kepemilikan rumahnya)-nya. Dilain pihak, pada tahun 2007 (sebelum krisis ekonomi di AS) hanya 69% keluarga di Amerika memiliki rumah dan 70% dari pemilik rumah tersebut masih mempunyai hutang terkait dengan KPR ataupun home-equity loan (rumahnya diagunkan untuk dapat hutangan).
  • Kurang dari 1% keluarga di China berhutang yang sifatnya konsumptif. 47% keluarga di Amerika mempunyai hutang (installment loan) dan 46% mempunyai hutang kartu kredit.
  • Di China hanya sekitar 6% orang beli mobil baru secara kredit, sedangkan di Amerika antara 73% hingga 91% orang membeli mobil baru secara kredit.
  • Keluarga di China menabung antara 25% hingga 50% pendapatannya untuk ditabung. Keluarga Amerika lebih senang berhutang dari pada menabung.
Bagaimana dengan keluarga Indonesia? Pengamatan saya kita lebih meniru Amerika yang suka berhutang. Jadi! Siap siap dengan masa depan suram, seperti masa depan Amerika.

No comments:

Post a Comment