Pada penderita bipolar, perasaan penderita sering berayun dari tingkat rendah, depresi kemudian berubah ke atas, menjadi manik. Ketika berada pada tingkat depresi, si penderita akan merasa sedih tak berdaya, serta merasa berputus asa. Ketika pada tingkat manik, si penderita akan terlihat riang gembira dan penuh energi. Perubahan perasaan tersebut bisa terjadi beberapa kali dalam setahun, namun bisa juga terjadi beberapa kali dalam sehari. Pada beberapa kasus, gejala manik tercampur dengan gejala depresi yang muncul dalam waktu bersamaan.
Meskipun gangguan bipolar bisa sangat mengganggu dan berjangka lama, namun kondisi tersebut dan dikendalikan dengan pengobatan dan konsultasi psikologis.
Ada beberapa tipe gangguan bipolar:
1. Gangguan Bipolar Tipe I. Gangguan perasaan sangat mengganggu sehingga penderita kesulitan mengikuti sekolah atau menganggu pekerjaan, juga pertemanan. Ketika dalam kondisi manik, penderita ini sering dalam kondisi "berat" dan berbahaya.
2. Gangguan Bipolar Tipe II. Pada Tipe II, kondisi perasaan tidak seberat Tipe I sehingga penderita masih bisa berfungsi melaksanakan kegiatan harian rutin. Penderita mudah tersinggung, perasaan "naik". Penderita hanya mencapai tingkat hipomania. Pada Tipe II, kondisi depresi biasanya berlangsung lebih lama dibandingkan dengan kondisi hipomania-nya.
3. Gangguan Cyclothymic, juga dikenal sebagai cyclothymia. Merupakan bentuk ringan dari Gangguan bipolar. Kondisi mania dan depresi bisa mengganggu, namun tidak seberat pada Gangguan Bipolar I dan Tipe II.
Gejala Gangguan Bipolar bervariasi antara satu orang dengan lainnya. Pada sebagian orang, masalah timbul ketika dalam kondisi mania, pada orang lain masalah timbul pada kondisi depresi. kadang kadang gejala mania dan depresi muncul bersamaan.
Pada kondisi mania, beberapa gejala yang muncul antara lain:
Meskipun gangguan bipolar bisa sangat mengganggu dan berjangka lama, namun kondisi tersebut dan dikendalikan dengan pengobatan dan konsultasi psikologis.
Ada beberapa tipe gangguan bipolar:
1. Gangguan Bipolar Tipe I. Gangguan perasaan sangat mengganggu sehingga penderita kesulitan mengikuti sekolah atau menganggu pekerjaan, juga pertemanan. Ketika dalam kondisi manik, penderita ini sering dalam kondisi "berat" dan berbahaya.
2. Gangguan Bipolar Tipe II. Pada Tipe II, kondisi perasaan tidak seberat Tipe I sehingga penderita masih bisa berfungsi melaksanakan kegiatan harian rutin. Penderita mudah tersinggung, perasaan "naik". Penderita hanya mencapai tingkat hipomania. Pada Tipe II, kondisi depresi biasanya berlangsung lebih lama dibandingkan dengan kondisi hipomania-nya.
3. Gangguan Cyclothymic, juga dikenal sebagai cyclothymia. Merupakan bentuk ringan dari Gangguan bipolar. Kondisi mania dan depresi bisa mengganggu, namun tidak seberat pada Gangguan Bipolar I dan Tipe II.
Gejala Gangguan Bipolar bervariasi antara satu orang dengan lainnya. Pada sebagian orang, masalah timbul ketika dalam kondisi mania, pada orang lain masalah timbul pada kondisi depresi. kadang kadang gejala mania dan depresi muncul bersamaan.
Pada kondisi mania, beberapa gejala yang muncul antara lain:
- Euphoria (gembira)
- Inflated self-esteem (percaya diri berlebihan)
- Poor judgment (kemampuan menilai menjadi jelek)
- Rapid speech (bicara cepat)
- Racing thoughts (pikiran kejar-kejaran)
- Aggressive behavior (perilaku agresif)
- Agitation or irritation (agitasi atau iritasi)
- Increased physical activity (kegiatan fisik meningkat)
- Risky behavior (perilaku yang berbahaya)
- Spending sprees or unwise financial choices (tidak mampu mengelola uang)
- Increased drive to perform or achieve goals (meningkatnya dorongan utk berprestasi atau mencapai tujuan)
- Increased sex drive (meningkatnya dorongan seksual)
- Decreased need for sleep (berkurangnya dorongan untuk tidur)
- Easily distracted (gampang terganggu konsentrasi)
- Careless or dangerous use of drugs or alcohol (kurang hati hati dalam mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan)
- Frequent absences from work or school (sering bolos sekolah atau kerja)
- Delusions or a break from reality (psychosis)
- Poor performance at work or school (prestasi kerja atau sekolah menurun)
- Sadness (kesedihan)
- Hopelessness (tanpa harapan)
- Suicidal thoughts or behavior (keinginan atau tindakan bunuh diri)
- Anxiety (kecemasan)
- Guilt (perasaan bersalah)
- Sleep problems (gangguan tidur)
- Low appetite or increased appetite
- Fatigue (lelah berlebihan)
- Loss of interest in activities once considered enjoyable (hilangnya minat pada kegiatan yang menarik/ menyenangkan)
- Problems concentrating (sulit berkonsentrasi)
- Irritability (mudah tersinggung)
- Chronic pain without a known cause (rasa sakit kronis tanpa alasan yang jelas)
- Frequent absences from work or school 9sering mangkir sekolah/kerja)
- Poor performance at work or school (prestasi rendah)
No comments:
Post a Comment