Tulisan ini merupakan kelanjutan tulisan sebelumnya
Glukose atau gula darah merupakan sumber energi bagi sel yang membentuk otot dan jaringan tubuh. Gula darah bersumber dari 2 sumber utama: makanan yang kita makan dan dari hati (liver). Tubuh mencerna makanan yang masuk kedalam tubuh dan menyerap gula kedalam darah yang kemudian gula darah tersebut, dengan bantuan hormon insulin, akan masuk kedalam sel tubuh.
Insulin dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang terletak dibelakang lambung. Ketika kita makan, maka tubuh akan mengeluarkan insulin kedalam darah. Ketika insulin beredar dalam darah, ia berfungsi seperti layaknya sebuah kunci. Insulin berperan membuka “pintu” sehingga gula darah bisa masuk kedalam sel tubuh. Dengan demikian, insulin juga berperan dalam menurunkan kadar gula di dalam darah. Bila gula dalam darah sudah menurun, maka pengeluaran insulin dari kelenjar pankreas kedalam darah juga secara otomatis ikut menurun.
Hati (liver) kita berperan sebagai gudang dan pabrik glukose. Bila kita tidak makan dalam kurun beberapa waktu, maka liver akan melepaskan cadangan gula sehingga gula dalam darah akan selalu dalam kadar tertentu (kadar normal).
Pada Diabetes Mellitus (DM) tipe 1, sel sel di kelenjar pankreas yang menghasilkan insulin rusak karena diserang oleh sistem autoimmune (sistem kekebalan yang biasanya menyerang kuman atau benda asing yang masuk kedalam tubuh). Sebagai akibatnya, maka tubuh hanya mampu menghasilkan sedikit insulin atau bahkan menghasilkan sama sekali. Gula didalam darah tidak bisa masuk kedalam sel sel tubuh dan menumpuk didalam darah. Pada DM tipe 1 diduga ada kaitannya dengan faktor keturunan dan faktor lingkungan.
Pada DM tipe 2 (atau pada prediabetes yang kemudian menjadi diabetes tipe 2) maka sel sel tubuh menjadi tidak peka terhadap insulin. Insulin tidak bisa membuka “pintu” dengan cukup baik sehingga gula darah tidak bisa masuk kedalam sel tubuh. Kelenjar pankreas juga tidak mampu menghasilkan hormon insulin dalam jumlah yang mencukupi agar gula darah masuk kedalam sel tubuh. Gula darah menjadi menumpuk didalam darah. Hingga sekarang belum diketahui secara pasti kenapa hal tersebut terjadi. Diduga hal tersebut terkait dengan kegemukan, meski tidak semua penderita DM tipe mengalami kegemukan.
Pada gestational diabetes (diabetes pada kehamilan), ada hormon yang dikeluarkan oleh plasenta yang berfungsi menjaga kehamilan. Hormon tersebut membuat sel tidak peka terhadap insulin. Dengan semakin membesarnya plasenta pada kehamilan trimester 2 dan 3, maka kerja insulin menjadi semakin berat. Pada keadaan normal, untuk mengatasi ketidak pekaan tersebut, tubuh akan menghasilkan insulin tambahan.Namun pada penyakit DM tipe 2 atau pada gestational diabetes, pankreas tidak mampu menghasilkan insulin tambahan yang dibutuhkan tersebut.
Glukose atau gula darah merupakan sumber energi bagi sel yang membentuk otot dan jaringan tubuh. Gula darah bersumber dari 2 sumber utama: makanan yang kita makan dan dari hati (liver). Tubuh mencerna makanan yang masuk kedalam tubuh dan menyerap gula kedalam darah yang kemudian gula darah tersebut, dengan bantuan hormon insulin, akan masuk kedalam sel tubuh.
Insulin dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang terletak dibelakang lambung. Ketika kita makan, maka tubuh akan mengeluarkan insulin kedalam darah. Ketika insulin beredar dalam darah, ia berfungsi seperti layaknya sebuah kunci. Insulin berperan membuka “pintu” sehingga gula darah bisa masuk kedalam sel tubuh. Dengan demikian, insulin juga berperan dalam menurunkan kadar gula di dalam darah. Bila gula dalam darah sudah menurun, maka pengeluaran insulin dari kelenjar pankreas kedalam darah juga secara otomatis ikut menurun.
Hati (liver) kita berperan sebagai gudang dan pabrik glukose. Bila kita tidak makan dalam kurun beberapa waktu, maka liver akan melepaskan cadangan gula sehingga gula dalam darah akan selalu dalam kadar tertentu (kadar normal).
Pada Diabetes Mellitus (DM) tipe 1, sel sel di kelenjar pankreas yang menghasilkan insulin rusak karena diserang oleh sistem autoimmune (sistem kekebalan yang biasanya menyerang kuman atau benda asing yang masuk kedalam tubuh). Sebagai akibatnya, maka tubuh hanya mampu menghasilkan sedikit insulin atau bahkan menghasilkan sama sekali. Gula didalam darah tidak bisa masuk kedalam sel sel tubuh dan menumpuk didalam darah. Pada DM tipe 1 diduga ada kaitannya dengan faktor keturunan dan faktor lingkungan.
Pada DM tipe 2 (atau pada prediabetes yang kemudian menjadi diabetes tipe 2) maka sel sel tubuh menjadi tidak peka terhadap insulin. Insulin tidak bisa membuka “pintu” dengan cukup baik sehingga gula darah tidak bisa masuk kedalam sel tubuh. Kelenjar pankreas juga tidak mampu menghasilkan hormon insulin dalam jumlah yang mencukupi agar gula darah masuk kedalam sel tubuh. Gula darah menjadi menumpuk didalam darah. Hingga sekarang belum diketahui secara pasti kenapa hal tersebut terjadi. Diduga hal tersebut terkait dengan kegemukan, meski tidak semua penderita DM tipe mengalami kegemukan.
Pada gestational diabetes (diabetes pada kehamilan), ada hormon yang dikeluarkan oleh plasenta yang berfungsi menjaga kehamilan. Hormon tersebut membuat sel tidak peka terhadap insulin. Dengan semakin membesarnya plasenta pada kehamilan trimester 2 dan 3, maka kerja insulin menjadi semakin berat. Pada keadaan normal, untuk mengatasi ketidak pekaan tersebut, tubuh akan menghasilkan insulin tambahan.Namun pada penyakit DM tipe 2 atau pada gestational diabetes, pankreas tidak mampu menghasilkan insulin tambahan yang dibutuhkan tersebut.
No comments:
Post a Comment