Monday, June 6, 2011

Sedekah 10% gaji

Saya kutipkan kisah sedekah dari seorang notaris yang saya ambil dari web wisata hati

Sedekah Memperlancar Rizki


User ID Pengirim : sri rahmawati jufri
No.urut Testimoni : 448

Masih segar dalam ingatan saya....lima tahun yang lalu berbekal SK Menteri Hukum dan HAM RI saya membuka kantor Notaris, dan masih segar dalam ingatan saya, sebelum membuka kantor saya sudah wanti-wanti kepada suami agar gaji buat pegawai saya 2 orang suami saya yang akan bayar, karena saya tidak tau apakah nanti akan ada orang yang akan memakai jasa kantor saya, tapi saya selalu yakin dengan pertolongan Allah SWT.

Saya sudah tanamkan dalam hati bahwa setiap ada pemasukan di kantor saya akan langsung menyisihkannya 2,5% buat zakat, dan Alhamdulillah pertolongan Allah selalu datang bulan pertama saya buka kantor, gaji buat staff saya sdh saya bisa atasi sendiri tanpa bantuan dari suami, begitu seterusnya sampai masuk tahun kelima, Alhamdulillah sekarang sdh bukan 2,5% lagi saya keluarkan akan tetapi 10% dan Alhamdulillah, Subhanallah rezeki dari Allah terus mengalir,

Semoga Allah Menjaga Penghasilan Saya


User ID Pengirim : Elsa
No.urut Testimoni : 445


Lebih dari setahun yang lalu saya menulis di testimoni, kemudian website ini ada gangguan, sehingga tulisan saya termasuk yang hilang.

Namun saya ingin kembali testimoni dengan hal yang sama, karena saya masih senang sedekah/infak dan karunia Allah sampai dengan saat ini masih tetap berlimpah karena konsisten sikap saya dalam berinfak 10%.



Karunia Allah masih tetap berlimpah, penghasilan saya dulu bersih Rp 13 juta dan sekarang insya allah minimal Rp 13 juta, dan insya allah berlebih dan berlebih. amin.



Tulisan saya sebagai berikut =



Semoga Allah menjaga penghasilan saya.



Dalam karir saya, sampailah pada suatu saat saya ditawari untuk bergabung di instansi yang mendorong perbaikan negeri ini. akan diberi jabatan lebih tinggi, namun dihitung-hitung gaji ditempat yang baru hanya sepertiga dari instansi yang lama. Banyak pihak menyarankan tidak usah mengambil jabatan/profesi baru itu, termasuk saran dari istri, saudara dan teman2 diinstansi lama. namun idealisme saya dan keinginan untuk berbuat banyak untuk negeri ini, maka saya ambilah profesi baru itu. Di instansi lama, saya biasa berinfak minimal 10% dari penghasilan Rp. 13 juta atau minimal sekitar Rp. 1,3 juta. Di tempat yang baru awalnya timbul keraguan akankah saya tetap berinfak minimal 10% sedangkan gaji turun menjadi sepertiga dan pengeluaran kebutuhan hidup tetap. Akhirnya saya bertekad untuk tetap berinfak minimal 10% dari penghasilan, ternyata dari waktu ke waktu dengan profesi baru dan pola berinfak yang sama, penghasilan saya tidak turun seperti perkiraan semula. Sampai saat ini saya masih berinfak minimal 10% dan sampai saat ini di tahun 2011 saya dengan berbagai aktivitas yang dijalani, penghasilan saya ternyata bukannya tetap malahan berlebih dibandingkan di instansi lama. Allah menjaga penghasilan saya, dan mudah-mudahan saya tetap istiqomah berinfak minimal 10% dari penghasilan. Saya tidak menjamin testimoni ini, tetapi Allahlah yang menjamin testimoni saya, insya allah.

No comments:

Post a Comment