Saturday, June 4, 2011

Kisah klasik tentang kedermawanan

Sheikh Muhammed Hadi Al Amini seorang ulama dengan banyak ilmu menceritakan kisah tentang ayahnya yang diwaktu mudanya  menimba ilmu di kota Najaf, Iraq. Dikala liburan sekolah, ayahnya selalu pulang kekota kelahirannya di Tabriz untuk bertemu dengan keluarga dan sahabat sahabatnya.

Pada suatu liburan, ayahnya tersebut tidak ketemu dengan teman lamanya yang selama ini hidup dalam kemiskinan. Ketika dia menanyakan tentang sahabatnya yang miskin tersebut dia mendapat jawaban bahwa temannya tersebut sekarang sudah kaya raya, tidak lagi hidup kekurangan seperti dulu. Mendengar berita yang menggembirakan tersebut, ayah Sheikh Muhammed Hadi Al Amini  ingin sekali menemui temanya tersebut.

Ketika ayah Sheikh Muhammed Hadi Al Amini ketemu temannya tersebut dia menanyakan bagaimana kisahnya sehingga teman tersebut bisa berubah keadaan ekonominya. Teman tersebut kemudian bercerita bahwa karena tidak punya uang, maka suatu saat dia terpaksa menjual alat alat rumah tangganya seperti meja kursi. Dia ingin memakai uang hasil penjualan furniture tersebut untuk mulai berdagang.

Setelah berhasil menjual meja kursinya, dengan uang disakunya dia pulang kerumah. Ditengah jalan dia ketemu dengan seorang ibu yang menangis karena tidak bisa memberi makan anaknya yang kelaparan. Ketika mengetahui bahwa sang ibu tersebut lebih membutuhkan uang dari dirinya, maka dia berikan semua uang hasil penjualan furniture tersebut kepada sang ibu tadi. Sesampainya di rumah, dia merasa kebingungan. Dia tidak tahu bagaimana dia akan memberi makan keluarganya.

Keesokan harinya terjadi suatu keajaiban. Dia dipanggil oleh seorang kaya yang ketakutan karena mempunyai sekitar 6 000 karung beras yang hampir rusak. Dia diminta menjualkan beras tersebut dengan harga murah dan pembayaran bisa dilakukan setelah berasnya terjual. Ternyata dia berhasil menjual beras tersebut dalam waktu singkat. Sejak saat itu hidupnya tidak pernah lagi kekurangan.

Ingatlah bahwa Allah SWT telah berfirman:

"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik [menafkahkan hartanya di jalan Allah], maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan [rezki] dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan" Al Quran Surat Al Baqarah ayat 245.

No comments:

Post a Comment