Saturday, January 7, 2012

Mohammad Baqar dari Isphahan

Isphahan adalah sebuah kota yang indah di negara Persia. Di kota yang indah tersebut hiduplah Muhammad Baqar, seorang yang terpelajar dan berjiwa besar, namun hidup dalam kemiskinan. Karena berasal dari Isphahan, maka dia dikenal sebagai Muhammad Baqar Al Isphahani.

Muhammad Baqar Al Isphahani sangatlah miskin sehingga dia tidak mampu membeli makanan yang enak, yang tentunya tidak murah harganya. Selama bertahun bertahun, Muhammad Baqar Al Isphahani setiap harinya hanya memakan makanan sederhana yang masih terjangkau kantongnya.

Pada suatu hari, dia berkeinginan untuk memakan makanan yang enak, yaitu makanan yang terbuat dari hati sapi. Hati sapi sangat disukainya karena enak dan bergizi tinggi. Sejak saat itu, setiap harinya Muhammad Baqar Al Isphahani menyisihkan sebagian pendapatannya, yang tidak banyak, untuk ditabungnya agar bisa membeli 1/2 kilogram hati sapi. Dia sangat ingin makan dengan hati sapi, makanan kesukaannya.

Setelah cukup lama menabung, Muhammad Baqar sangat gembira karena tabungannya kini telah cukup untuk membeli 1/2 kg hati. Pergilah Muhammad Baqar kepasar untuk membeli hati sapi yang sudah lama diinginkannya.

Dengan perasaan sangat gembira, pulanglah Muhammad Baqar kerumah dengan menenteng kantung tas berisi 1/2 kg hati sapi kegemarannya. Dalam perjalanan pulang, di dekat sebuah rumah yang hampir roboh, dia melihat seekor anjing dengan anaknya. Anjing dan anaknya yang masih sangat kecil tersebut terlihat sangat kelaparan. Perutnya kempes. Ibu anjing tersebut, karena lama kekurangan makan, kini sudah tidak mampu menyusui anaknya. Anjing dan anaknya juga terlihat menggigil kedinginan ditengah udara musim dingin yang menggigit.

Muhammad Baqar Al Isphahani merasa kasihan kepada kedua anjing tersebut. Dibukanya kantung berisis hati sapi yang baru saja dibelinya. Secuil demi secuil diberikannya hati sapi tersebut kepada kedua anjing yang kelaparan tersebut. Ketika diberi makan, kedua anjing tersebut kelihatan sangat senang dan berterima kasih. Kedua anjing tersebut juga terlihat mendongak keatas, sepertinya berterima kasih kepada Allah yang telah mengirimkan seorang yang dermawan dan baik hati kepada mereka.

Setelah memberi makan kedua anjing tersebut, muhammad Baqar Al Isphanai pulang kerumahnya. Malam itu dia tidur dengan perut keroncongan dan badan yang menggigil karena kedinginan. Meskipun demikian, hatinya gembira karena merasa telah berbuat baik kepada kedua anjing yang memerlukan pertolongan.

Tidak berapa lama setelah kejadian tersebut, Muhammad Baqar sedikit demi sedikit bertambah kaya. Kekayaannya semakin hari semakin bertambah hingga tidak berapa lama kemudian dia sudah menjadi jutawan dinar (triliunan rupiah, 1 dinar seharga rp 2,17 juta nilai sekarang). Dia menjadi sangat kaya sehingga pada suatu ketika, raja Isphahani pernah meminjam uang 20,000 dinar (sekitar Rp 21 milyar) kepada Muhammad Baqar Al Isphahani.

Ternyata sedekah tidak pernah sia sia. Allah SWT berkenan membalas setiap sedekah dengan berlipat ganda

diterjemahkan dari: .http://www.al-islam.org/gallery/kids/Books/istories/index.htm

 

No comments:

Post a Comment