Sunday, May 6, 2012

Antara yang sukses dan yang kurang sukses

Apakah anda pernah mendengar tentang #Sedekah rombongan, atau berkunjung ke websitenya? Cobalah kunjungi website sedekah rombongan di http://sedekahrombongan.com/  Banyak pelajaran yang bisa kita petik darinya.
Agar kita benar benar bisa mengakui kehebatannya, coba anda galang dana untuk menolong seseorang. Misalnya, ada tetangga yang tidak bisa bayar sekolah anaknya atau tidak mampu berobat ke rumah sakit. Apakah anda mau dan mampu menggalang dana untuk menolong tetangga tersebut? Berapa banyak anda bisa menggalang dana? 
Pertama, bila anda mau berusaha menolong tetangga atau saudara yang membutuhkan bantuan, itu saja sudah hebat. Di Indonesia anda sudah termasuk minoritas. Sebagian besar orang tidak mau melakukannya. Banyak sekali alasan yang mereka sampaikan. Namun intinya satu, mereka tidak tergerak untuk menolong. Setan telah mengalahkan dirinya.
Yang kedua, apakah ada yang percaya dan mau memberi anda uang? Disini, anda bisa menilai kredibilitas anda. Apakah anda punya nama baik? Bila anda tukang tipu, tidak akan ada yang percaya dan memberi anda uang. Yang ketiga, menurut pengalaman saya, sangat sulit menggalang dana untuk menolong orang lain bila kita sendiri tidak mau mengeluarkan uang. 
Saya menilai #Sedekah rombongan sangat hebat karena telah sangat sukses dalam menggalang dana. Dalam kurun waktu 10 bulan sejak berdirinya, mereka telah mampu menggalang dana lebih dari Rp 2 milyar. Mereka hebat karena mereka mau bersusah payah menolong orang. Mereka tidak hanya membuang waktu dan energi untuk menolong sesama, mereka juga mengeluarkan uang agar bisa menolong. Semua biaya operasional ketika menolong orang (seperti ongkos bensin, dll) mereka tanggung sendiri, sehingga semua dana dari para dermawan benar benar sampai ke orang yang dituju.
Selain itu, pastilah orang tidak mau menyumbang kalau tidak percaya. Pengurus #Sedekah rombongan sudah berjanji bahwa mereka akan amanah. Tidak ada uang sepeserpun yang mereka selewengkan.
Saya ingin membandingkan dengan sebuah lembaga amil zakat, yang menurut penilaian saya, prestasinya biasa biasa saja. Mengapa? Ketika ada staf Klinik Umiyah mengkontak mereka, sambutannya tidak menyenangkan. Banyak alasan untuk tidak mau kerjasama dengan Klinik Umiyah. Beda sekali dengan sambutan ketika saya mengontak #Sedekah Romobongan untuk menolong adik Rendi Setiawan, anak terlantar yang menderita cacat jantung bawaan. Dalam hitungan hari, mereka sudah menyerahkan bantuan sebesar Rp 2 juta. Tanpa banyak tanya dan tanpa administrasi berbelit.
Apa yang bisa kita petik dari kisah diatas?

No comments:

Post a Comment