Thursday, July 21, 2011

Memupuk amal di usia senja

Semua orang pasti mati, tidak terkecuali kita. Mati berarti melepaskan semua ikatan dengan dunia. Termasuk keluarga, harta, dan jabatan yang kita cintai.

Kita tidak tahu kapan kita akan mati. Namun bila kita dikarunia umur panjang, maka kita punya kesempatan untuk latihan atau mempersiapkan kematian kita tersebut. Meskipun kita tahu semua orang akan meninggal, namun banyak orang yang tidak mempersiapkannya.

Allah SWT telah bersabda:

“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-sekali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam huthamah (neraka).” (Al-Humazah: 1-4)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan, “Anak cucu Adam akan menjadi tua renta, namun ada dua hal yang masih tetap bersamanya, yaitu rakus dan panjang angan-angan.” (Riwayat Muslim)

Ada baiknya bila kita bisa belajar dari Ibnu Thaimiyah. Syaikhul Islam Ibnu Thaimiyyah, di masa tuanya tidak punya rumah, kekayaan, pangkat, dan kedudukan. Tempat tinggalnya cuma sebuah kamar kecil yang menempel di Masjid Jami’ Bani Umayyah. Sehari hanya makan sepotong roti, pakaiannya hanya dua lembar, dan terkadang tidurnya di masjid. Tapi dia ceritakan tentang dirinya, “Surgaku ada di dalam dadaku, kematianku adalah syahid, penjara bagiku adalah tempat merenung, dan pengusiran diriku adalah sebuah perjalanan wisata.”

Warren Buffet, Bill  Gate dan banyak dermawan lainnya  telah bersumpah akan menyedekahkan 99% hartanya sebelum mati.
Bagiamana dengan saya dan anda?

No comments:

Post a Comment