Akhir akhir ini, kasus pemasungan penderita gangguan jiwa muncul lagi kepermukaan. Ini sungguh suatu kemunduran karena beberapa tahun lalu hampir semua kasus pemasungan hilang dari bumi Nusantara. Hal ini terjadi, salah satu penyebabnya adalah akibat kurangnya dukungan dana jamkesmas bagi pasien gangguan jiwa. Pemerintah Pusat mengharapkan pemerintah daerah ikut menanggung sebagian biaya penanganan penderita gangguan jiwa. Pemerintah Daerah tidak tergerak. Sebagian besar penderita gangguan jiwa berasal dari masyarakat kalangan bawah. kemampuan mereka juga terbatas. Penderita gangguan jiwa memerlukan dukungan pemerintah pusat, pemerintah daerah, saudara, teman dan kita.
Saya kira kita ambil sisi positifnya saja. Berarti saat ini terbuka ladang amal bagi kita yang sehat jiwa raga dan mempunyai sedikit kelebihan (tenaga, pikiran, waktu, dana, keahlian, tanah, peralatan, dan lain lain) untuk bersama-sama memecahkan masalah tersebut. Saya kira, bila dipikul bersama oleh banyak orang, permasalah tersebut bisa kita hapus atau setidaknya bisa kita kurangi. Banyak langkah kongkrit bisa kita lakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Kita tidak harus hebat atau kaya raya untuk ikut bergabung dalam proyek amal ini. Sebuah proyek amal berbentuk wirausaha sosial yang saya beri nama Tirto Jiwo.
Saya ingin sampaikan pemikiran saya tentang Tirto Jiwo.
Insya Allah, dalam waktu beberapa bulan mendatang akan tersedia tanah seluas 4000 m lebih, dipinggir jalan raya Purworejo-Magelang, sekitar 15 km dari Purworejo. Tanah tersebut masih berupa tanah tegalan yang memerlukan pematangan tanah. Tanah tersebut akan saya manfaatkan untuk mengembangkan sebuah wirausaha sosial dengan tujuan utama menolong para penderita gangguan jiwa untuk kembali hidup produktif di masyarakat.
Pelayanan yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
A. Pelayanan sosial berupa:
1. Asrama.
Langkah awal akan kita bangun sebuah asrama dengan luas bangunan sekitar 10x15 m. Bangunan akan terdiri dari 3 ruangan. Ruangan pertama 1 buah kamar isolasi bagi penderita yang masih akut atau kambuh (akut eksaserbasi). Ruangan ini akan berupa bangunan tembok penuh dengan sebuah kamar mandi dan WC didalamnya. Awalnya pelatihan ketrampilan akan dibatasi pada jahit menjahit dan peternakan atau pertanian. Ruangan kedua berupa ruang kamar berupa bangunan setengah tembok dan bangunan atas dari bambu (gedek) yang dipernis. Hal ini ditempuh untuk menghemat biaya pembangunan yang saat ini masih terbatas. Ruangan ketiga adalah ruang santai dimana akan disediakan sebuah TV kecil sebagai hiburan. Bangunan ini akan setengah tembok, namun dengan lantai keramik agar kebersihan bisa terjaga. bangunan ini akan dilengkapi juga dengan 2 buah kamar mandi dan WC.
2. Ruang perawatan dan pelayanan medis serta pembinaan psikologis bagi penderita. Selama berada di asrama, penderita akan mendapat pelayanan medis dari dokter spesalis jiwa dan perawat jiwa. Pembinaan mental psikologis juga akan disediakan. Setiap hari penderita akan diberi kegiatan, mulai dari apel pagi, olah raga (tenis meja, bola, dll) serta kegiatan musikal atau menggambar.
3. Pelatihan ketrampilan kerja. Awalnya latihan ketrampilan kerja akan difokuskan di bidang jahit menjahit, peternakan dan pertanian. Pelatihan jahit menjahit akan dilaksanakan melalui kerja sama dengan perusahaan jahit di Purworejo. Fokusnya adalah pada kegiatan pembuatan tas jinjing dari bahan sisa jahitan. Pelatihan di bidang peternakan dan pertanian akan melibatkan masyarakat disekitar lokasi asrama. Bentuk kerja samanya misalnya dengan sistem gaduh. Pihak yayasan akan memberikan ayam kepada petani untuk dikembangkan dengan syarat bahwa mereka harus bersedia melibatkan yayasan dalam pengelolaan ternak tersebut.
4. Penempatan kerja beserta dukungannya di Wirausaha Sosial Tiro Jiwo dan perusahaan mitra lainnya. Ini terkait dengan wirausaha sosial yang akan didirikan oleh yayasan. Dengan membuat wirausaha sosial diharapkan para penderita gangguan jiwa yang telah pulih akan mendapatkan pekerjaan. Tentunya selama mereka bekerja, terutama pada awalnya, dukungan bagi mereka masih diperlukan.
B. Wirausaha Sosial:
1. Perusahaan tas dan pakaian jadi. Saat ini beberapa usaha butik jahitan telah menunjukkan minat untuk bekerja sama. bahan sisa dari penjahit bisa dibuat menjadi tas tangan, dompet, dan lain lain. Permasalahan utama bukan hanya di produksi, tetapi juga didalam pemasaran produk tersebut. Untuk itu, pendekatan pemasaran sosial akan diterapkan, meniru pendekatan berbagai wirausaha sosial yang telah terbukti berhasil.
2. Peternakan dan produksi makanan jadi. Penderita gangguan jiwa bisa dilibatkan dalam pemeliharaan ayam atau ikan lele, misalnya. Namun karena margin keuntungan yang sangat kecil dibidang peternakan/pertanian ataupun perikanan, usaha ini perlu dikaitkan dengan usaha makanan jadi.
Apa yang bisa anda kontribusikan?
Bila anda ingin ikut beramal, banyak hal bisa anda lakukan, tergantung dari apa yang bisa anda kontribusikan, misalnya:
1. Menyumbang ayam, kambing, ikan, dll untuk dipelihara di Tirto Jiwo.
2. Bila anda punya keahlian melukis atau musik, anda bisa melakukan kegiatan dengan melibatkan penderita yang berminat dibidang tersebut.
3. Bila anda punya dana, anda bisa berkontribusi melalui dana anda. Anda bisa pula menyumbangkan ide (bagaimana mengembangkan wirausaha sosial, manajemennya, dll), tenaga (sebagai relawan), dll untuk ikut membesarkan Tirto Jiwo.
Insya Allah, dalam waktu beberapa bulan mendatang akan tersedia tanah seluas 4000 m lebih, dipinggir jalan raya Purworejo-Magelang, sekitar 15 km dari Purworejo. Tanah tersebut masih berupa tanah tegalan yang memerlukan pematangan tanah. Tanah tersebut akan saya manfaatkan untuk mengembangkan sebuah wirausaha sosial dengan tujuan utama menolong para penderita gangguan jiwa untuk kembali hidup produktif di masyarakat.
Pelayanan yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
A. Pelayanan sosial berupa:
1. Asrama.
Langkah awal akan kita bangun sebuah asrama dengan luas bangunan sekitar 10x15 m. Bangunan akan terdiri dari 3 ruangan. Ruangan pertama 1 buah kamar isolasi bagi penderita yang masih akut atau kambuh (akut eksaserbasi). Ruangan ini akan berupa bangunan tembok penuh dengan sebuah kamar mandi dan WC didalamnya. Awalnya pelatihan ketrampilan akan dibatasi pada jahit menjahit dan peternakan atau pertanian. Ruangan kedua berupa ruang kamar berupa bangunan setengah tembok dan bangunan atas dari bambu (gedek) yang dipernis. Hal ini ditempuh untuk menghemat biaya pembangunan yang saat ini masih terbatas. Ruangan ketiga adalah ruang santai dimana akan disediakan sebuah TV kecil sebagai hiburan. Bangunan ini akan setengah tembok, namun dengan lantai keramik agar kebersihan bisa terjaga. bangunan ini akan dilengkapi juga dengan 2 buah kamar mandi dan WC.
2. Ruang perawatan dan pelayanan medis serta pembinaan psikologis bagi penderita. Selama berada di asrama, penderita akan mendapat pelayanan medis dari dokter spesalis jiwa dan perawat jiwa. Pembinaan mental psikologis juga akan disediakan. Setiap hari penderita akan diberi kegiatan, mulai dari apel pagi, olah raga (tenis meja, bola, dll) serta kegiatan musikal atau menggambar.
3. Pelatihan ketrampilan kerja. Awalnya latihan ketrampilan kerja akan difokuskan di bidang jahit menjahit, peternakan dan pertanian. Pelatihan jahit menjahit akan dilaksanakan melalui kerja sama dengan perusahaan jahit di Purworejo. Fokusnya adalah pada kegiatan pembuatan tas jinjing dari bahan sisa jahitan. Pelatihan di bidang peternakan dan pertanian akan melibatkan masyarakat disekitar lokasi asrama. Bentuk kerja samanya misalnya dengan sistem gaduh. Pihak yayasan akan memberikan ayam kepada petani untuk dikembangkan dengan syarat bahwa mereka harus bersedia melibatkan yayasan dalam pengelolaan ternak tersebut.
4. Penempatan kerja beserta dukungannya di Wirausaha Sosial Tiro Jiwo dan perusahaan mitra lainnya. Ini terkait dengan wirausaha sosial yang akan didirikan oleh yayasan. Dengan membuat wirausaha sosial diharapkan para penderita gangguan jiwa yang telah pulih akan mendapatkan pekerjaan. Tentunya selama mereka bekerja, terutama pada awalnya, dukungan bagi mereka masih diperlukan.
B. Wirausaha Sosial:
1. Perusahaan tas dan pakaian jadi. Saat ini beberapa usaha butik jahitan telah menunjukkan minat untuk bekerja sama. bahan sisa dari penjahit bisa dibuat menjadi tas tangan, dompet, dan lain lain. Permasalahan utama bukan hanya di produksi, tetapi juga didalam pemasaran produk tersebut. Untuk itu, pendekatan pemasaran sosial akan diterapkan, meniru pendekatan berbagai wirausaha sosial yang telah terbukti berhasil.
2. Peternakan dan produksi makanan jadi. Penderita gangguan jiwa bisa dilibatkan dalam pemeliharaan ayam atau ikan lele, misalnya. Namun karena margin keuntungan yang sangat kecil dibidang peternakan/pertanian ataupun perikanan, usaha ini perlu dikaitkan dengan usaha makanan jadi.
Apa yang bisa anda kontribusikan?
Bila anda ingin ikut beramal, banyak hal bisa anda lakukan, tergantung dari apa yang bisa anda kontribusikan, misalnya:
1. Menyumbang ayam, kambing, ikan, dll untuk dipelihara di Tirto Jiwo.
2. Bila anda punya keahlian melukis atau musik, anda bisa melakukan kegiatan dengan melibatkan penderita yang berminat dibidang tersebut.
3. Bila anda punya dana, anda bisa berkontribusi melalui dana anda. Anda bisa pula menyumbangkan ide (bagaimana mengembangkan wirausaha sosial, manajemennya, dll), tenaga (sebagai relawan), dll untuk ikut membesarkan Tirto Jiwo.
Jadi sedih pingin bantu tapi untuk saat ini aku belum bisa... Doakan usahaku lancar(masih punya hutang di 2Bank utk bayar angsuran telat terus)... Informasi pada umur 20tahun aku pernah opname RS PURI NIRMALA 1bulan...
ReplyDeleteMenikah umur 28 tahun, Sekarang umurku 34 tahun, sdh punya 3orang anak...
Maaf ngelantur., minta doa dari teman-teman agar bisa bantu...
Terimakasih
Amin. Terima kasih. Insya Allah akan kita doakan semoga Pak Heru Agung Wibowo semakin maju bisnisnya sehingga bisa membantu menjadikan Tirto Jiwo segera jadi kenyataan. salam
ReplyDeleteAmin...Semangat Pak Heru Agung Wibowo...semoga usahanya semakin lancar....
ReplyDeleteAS WR WB.pernah dalam benak..apabila ada sebuah usaha...lembaga....seperti '' TIRTO JIWO '' ....saya akan lebih mantab dalam pelaksanaan operasi PGOT (maklum anggota satpol pp),karena banyak didapat orang sakit jiwa. 4000m2. dng bangunan 10X15 m2 untuk pelayanan medis,pelatihan ketrampilan.dan program penempatan kerja..modal yg sangat luar biasa....Pernah terlaksana uluran tangan teman teman LSM...hanya membersihkan dan memberikan pakaian pantas pakai, SIAP IKUT MEMBANTU,SYUKUR TERGERAKNYA PEMDA SETEMPAT,KAUM DERMAWAN,DLL.
ReplyDeleteSAYA MASIH HANYA BISA BERDOA SEMOGA CEPAT TERLAKSANA..SEKALI LAGI SIAP MEMBANTU.WS WR WB. ABAH-E