Fargo, North Dakota, 90 persen penduduknya orang kulit putih. Kota ini dikenal karena lahan pertanian datar, memegang nilai nilai sebuah kota dan penduduknya sebagian besar adalah keturunan imigran dari Skandinavia. Namun baru baru ini ada gelombang baru imigrasi di Fargo. Sebuah program pemukiman kembali dari pemerintah pusat (federal) telah mendatangkan ribuan pengungsi dari lebih dari 40 negara yang dilanda perang. Imigran dari Irak dan Somalia tiba dengan sedikit pengetahuan bahasa Inggris. Mereka tidak tahu bagaimana cara melamar pekerjaan, memakai kupon makanan atau SIM.
Michele McRae, seorang pensiunan profesor bahasa telah mempertemukan penduduk lokal dan para pengungsi sehingga memudahkan proses transisi tersebut, untuk semua orang (pendatang maupun pendudk lama). Dia mengambil sebuah proyek percontohan kecil dengan menarik orang dewasa yang lebih tua sebagai tutor bagi pendatang. Dia mengorganisirnya menjadi sebuah operasi sukarelawan yang berjumlah lebih dari 500 orang. Mereka tidak hanya mengajar kemampuan berbahasa Inggris tingkat dasar, tapi juga membantu para pengungsi mendapatkan ijasah penyataraan SLTA mereka, membantu sehingga bisa lulus ujian untuk SIM, dan mencari pekerjaan. Michele McRae mendirikan Memberikan + Belajar (Giving and Learning) untuk mendobrak hambatan usia, ras budaya, dan etnis.
Fargo terkenal dengan musim dingin yang menggigit, lahan pertanian datar dan suatu masyarakati yang 90 persen penduduknya kulit putih dan Kristen dan sebagian besar keturunan Skandinavia-Jerman. Satu dari lima penduduknya sudah berusia lebih dari 55. Tapi masuknya pengungsi dari lebih dari 42 negara telah mengubah komposisi penduduk. Fargo juga melihat membanjirnya tenaga kerja dengan upah rendah. Pergeseran ini telah menciptakan tantangan yang luar biasa.
Michele McRae, 71, telah membawa penduduk setempat dan pendatang untuk bekerja sama. Dia melibatkan warga dari segala usia sebagai mentor untuk warga Amerika baru dalam program yang disebut Memberikan + Belajar (Giving + Learning).
"Ini seperti konsep yang sederhana, sehingga bisa dilakukan dan tidak rumit," kata McRae, seorang mantan profesor bahasa Inggris dan Perancis yang terinspirasi oleh Nelson Mandela, pengalaman banyak melakukan perjalanan internasional, dan karena dia punya cukup waktu sebagai pensiunan baru.
Lebih dari 3.700 pengungsi telah tiba di daerah (Minnesota) Fargo-Moorhead dalam 10 tahun terakhir melalui program pemukiman kembali, dan untuk lebih dari 14.000 dari 190.000 orang di daerah itu, bahasa Inggris bukan bahasa pertama mereka. Sebagian besar datang dengan sedikit harta, berasal dari negara yang terkoyak oleh kemiskinan yang mengerikan, perang sipil dan penganiayaan dan konflik etnis. Mereka bervariasi, mulai dari yang tidak memiliki pendidikan formal hingga sangat profesional dan terampil dengan gelar doktor.
Penduduk setempat, sementara itu, sering bertanya-tanya mengapa "orang-orang Amerika baru tidak tinggal di negara mereka sendiri, tidak berbicara bahasa Inggris, dan menganggu sistem kesehatan dan sistem sekolah dan sistem kesejahteraan, kita" kata McRae. Tapi sikap tersebut mulai berubah dengan pelan pelan.
Ketika organisasi Memberikan + Belajar diluncurkan pada tahun 2001, McRae memiliki 53 sukarelawan yang mendaftar untuk mengajar Bahasa Inggris untuk tiga pendatang baru. Ternyata para pendatang baru di daerah lain juga membutuhkan bantuan: membantu mengisi aplikasi pekerjaan, mengikuti ujian untuk mendapatkan surat izin mengemudi, mendapatkan bantuan bagi perawatan anak atau orang tua, atau hanya bantuan untuk berbelanja bahan makanan. Kebanyakan pendatang baru terkejut dengan musim dingin yang minus 30 C, dan mereka tidak menyadari adanya program bantuan dari pemerintah lokal atau tidak yakin caranya bagaimana mereka bisa mendaftar. Mereka juga cenderung tidak percaya kepada pemerintah.
McRae bertemu dengan segala macam lembaga lokal untuk menjelaskan apa diberikan oleh organisasi Pemberian + Belajar dan menanggapi setiap permintaan untuk membantu mereka. Hari ini, ada sekitar 500 mentor, masing-masing memberikan mentoring satu jam seminggu untuk membantu 600 pendatang baru mempelajari keterampilan untuk membangun kehidupan baru di Amerika. Dan McRae bekerja dengan lebih dari 400 lembaga sumber daya untuk memberikan layanan kepada para pendatang baru dan dukungan organisasinya.
"Setelah relawan mulai bekerja, mereka jarang berhenti membantu," kata McRae. " biasa terjadi bahwa beberapa orang telah membantu delapan atau sembilan orang pendatang baru Amerika ."
Helen Glawe, seorang mantan guru, telah menjadi relawan mentor sejak program ini dimulai. "Saya punya waktu, dan menjadi relawan membuat saya merasa senang," katanya.
"Program ini merupakan keajaiban bagi saya," kata Hatidza Asovic, seorang imigran dari Montenegro yang sekarang mengkoordinasikan Fargo Metro Interpreter Resource Center dan baru saja menyelesaikan tahun pertamanya di North Dakota State University. "Giving and Learning membantu saya mendapatkan ijazah penyetaraan SLTA saya dan masih menyediakan mentor ketika saya mengalami kesulitan dengan tugas universitas saya." Salah satu sifat kunci dari organisasi Memberikan + Belajar, katanya, adalah bahwa mereka mau mengirim mentor ke rumah para pendatang baru , sesuatu yang sangat penting untuk orang tua dan ibu seperti dirinya.
Seiring dengan berjalannya waktu, organisasi Memberikan + Belajar telah menemui beberapa hambatan, termasuk satu masalah dengan transportasi. Dengan tidak adanya bus yang beroperasi pada malam hari, banyak pendatang baru Amerika mengemudi secara ilegal untuk pergi dan pulang dari pekerjaan mereka pada malam hari. Jika mereka tertangkap, itu berarti denda $ 50. Polisi Fargo McRae meminta bantuan para mentor agar para pendatang baru bisa lulus ujian SIM. Sejauh ini, hampir 80 orang pendatang baru Amerika mendapatkan SIM mereka, dan jumlah denda telah menurun.
Memberikan + Belajar mengarahkan pendatang baru agar memilih pekerjaan sesuai kebutuhan masyarakat. Daerah Fargo tidak memiliki asisten perawat bersertifikat, dan program Pemberian + Belajar membantu pendatang baru untuk bisa mendapatkan sertifikat tersebut.
Haditha Sulieman, yang melarikan diri dari perang saudara di Sudan setelah enam tahun di kamp pengungsi, adalah salah satunya. "Saya adalah seorang instruktur pendidikan jasmani di Sudan dan saya bekerja empat tahun di pabrik-pabrik di Fargo sebelum saya mengambil ujian keperawatan bersertifikat," katanya. "Saya tidak akan bisa melakukannya tanpa bantuan dari program Memberikan + Belajar. Michele McRae sudah seperti ibu bagiku.."
Memberikan + Belajar juga telah membantu pendatang mengajukan kewarganegaraan Amerika. Mentor sekarang bekerja dengan 20 sampai dengan 30 pengungsi belajar menghadapi ujian kewarganegaraan, dan lebih dari 50 yang telah lulus selama tujuh tahun terakhir.
Kebutuhan terus berkembang. Sepuluh sampai 15 orang Amerika baru mencari bantuan setiap bulan di Fargo-Moorhead, dan McRae telah membuka kantor baru. Di Pelican Rapids, 50 mil sebelah tenggara, lebih dari 30 persen dari 2.300 penduduk kota adalah pendatang baru yang datang karena tertarik dengan pekerjaan di pabrik packing Central West Kalkun. McRae mulai Memberikan + Belajar telah berdiri sejak dua tahun yang lalu dan telah memiliki lebih dari 40 mentor bekerja dengan imigran Hispanik, Somalia dan Bosnia. Dia juga mengorganisir sebuah situs di St Cloud, Minnesota.
Michele Mc Rae, 71 tahun mengisi pensiunnya dengan membantu pendatang baru menyesuaikan diri di negara barunya. Apakah anda tertarik untuk menirunya dengan melakukan kegiatan amal? Memang tidak mudah dan sering merepotkan. Namun, kata para ahli, anda akan mendapatkan kebahagiaan dengan membantu sesama.
No comments:
Post a Comment