Sebagian besar orang menyedekahkan uangnya senilai sekali sarapan pagi sebulannya. Mengapa hanya berhenti sampai disitu? Mengapa tidak berani melangkah lebih jauh?
Dua tahun yang lalu keluarga Salwen dari Atlanta, Amerika pindah rumah dengan menjual rumahnya yang besar dan membeli rumah yang lebih kecil. Selisihnya, sebesar US$ 800,000 (sekitar Rp 70 M) mereka sumbangkan ke the Hunger Project untuk membantu petani di negara Ghana mengatasi kemiskinanannya.
Apa yang memotivasi tindakan yang berani tersebut? Anak perempuan mereka Hannah Salwen, yang waktu itu berumur 14 tahun, mengajak orang tuanya untuk mau melakukan sesuatu yang berarti untuk ikut merubah dunia. Akhirnya, mereka mengecilkan rumah mereka dan menyedekahkan selisih harga rumah tersebut. Mereka juga mengurangi semua konsumsi yang tidak perlu agar bisa membantu keluarga lain yang kekurangan.
Abigail Disney juga menyumbangkan sebagian kekayaannya untuk kegiatan amal. Dia dan suaminya mendirikan yayasan keluarga bernama Daphne Foundation.
Ada yang yang menarik dari Abigail Disney ini. Dia sudah sejak sepuluh tahun lalu selalu menyedekahkan sisa penghasilannya yang tidak terpakai setiap bulannya. Totalnya, Abigail Disney telah menyumbangkan sekitar sepertiga kekayaan keluarganya. Namun bukannya bertambah miskin. Keluarganya menjadi semakin kaya saja.
Mari kita naikkan nilai sedekah kita, perlahan lahan hinnga setidaknya 10% penghasilan.
No comments:
Post a Comment