Mungkin kita perlu mulai mengubah pola pikir kita. Salah satunya dalam hal cara kita mengatasi permasalahan kita.
Pada "zaman sulit" sekarang ini, banyak orang terbenam dengan permasalahannya sendiri. "Jangankan untuk menolong orang lain, mengatasi masalah sendiri saja sudah kerepotan": begitu kata banyak orang. Saat ini banyak orang tidak peduli kepada orang lain karena diri mereka sendiri sudah kesulitan menghadapi masalah diri dan keluarganya.
Coba kita rubah pola pikir kita. Kita simak hadis berikut
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi Saw, beliau bersabda: ”Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barangsiapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang Muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya” (HR. Muslim).
Semua orang pasti punya masalah. Namun juga semua orang punya kelebihan. Nah kita pakai kelebihan tersebut untuk menolong orang lain, insya Allah nanti Tuhan akan menolong kita memecahkan masalah kita. Bila kita ada sedikit kelebihan uang, bisa kita sedekahkan. Bila kita punya sepeda motor dan ada tetangga yang sakit, kita bisa antar mereka ke klinik. Bila kita punya informasi (misalnya tentang adanya program jaminan persalinan gratis), kita bisa informasikan ke tetangga yang hamil.
Bila kita mau, banyak sekali yang bisa kita lakukan untuk memudahkan masalah orang lain. Hal sulit bagi orang lain, mungkin mudah bagi kita. Dilain pihak, sesuatu yang sulit bagi kita, mungkin mudah bagi orang lain. Untuk itu, kita bantu orang lain mengatasi masalahnya dan kita nantikan uluran tangan Tuhan untuk membantu mengatasi masalah kita.
Saya sudah banyak mengamati dan merasakan bahwa "hukum Allah" tersebut berjalan. Teman saya yang membayari tunggakan biaya sekolah anak anak di 7 sekolah dasar ketika terjadi krisis ekonomi di tahun 1998, kini gajinya diatas Rp 100 juta per bulan. 2 teman saya yang rajin membantu panti asuhan, tidak lama kemudian diangkat jadi eselon 2 di sebuah kementrian. Saya bantu biaya sekolah dan kuliah beberapa saudara yang membutuhkan, alhamdulillah kini anak anak saya bisa kuliah dan sekolah di luar negeri. Saya ikut ikutan mendirikan Klinik Umiyah, anak saya mengalami kecelakaan dan robek kelopak matanya bisa dijahit dengan baik (perlu 1 jam lebih dokter ahli bedah menjahitnya) tanpa perlu operasi plastik. Padahal, dokter ahli bedah tersebut sudah menyatakan bahwa kemungkinan besar anak saya perlu operasi plastik nantinya.
Mari kita mulai bantu orang lain, insya Allah nanti Tuhan akan membantu mengatasi masalah kita.
No comments:
Post a Comment