Tuesday, March 15, 2011

Di daerah, cari duit ternyata tidak gampang

Lho baru tahu kalau cari duit di daerah itu susah?

Adik saya mengabari bahwa sekarang ini cari duit di daerah menjadi semakin susah. Tetangga saya di kampung harus jualan sayuran di pasar. Kerja seharian hanya dapat sekitar Rp20 - Rp 30 ribu per hari. Kerja sebagai tukang becak lebih susah lagi. Seharian hanya bisa menarik penumpang 3-4 kali, dan sekali tarik rata rata hanya Rp 3000. Ada keluarga lain lagi, dulunya buka bengkel khusus motor Vespa. Sekarang pelanggan yang datang menurun drastis. Untuk bayar uang pembangunan sekolah sebesar Rp 800 ribu sudah tidak kuat. Akhirnya, banyak yang tergelincir dengan bermain lotere gelap. Sudah bosan miskin dan tidak tahu jalan keluar dari kemiskinan

Kesetiakawanan sosial kelihatannya rendah juga. Jarang orang mau berbagi dan menolong sesama yang sedang kesulitan. Memang problemnya sistemik. Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan di tingkat individu.

Pada tingkat individu, apa yang bisa kita lakukan? Ada banyak, misalnya:
  • Membayari biaya anak sekolah yang menunggak. Ustadz Yusuf Mansyur ketika masih jualan es di terminal bis melakukan hal tersebut. Kini beliau jadi dai kondang. Teman saya pernah membayari bayaran anak sekolah yang menunggak di 7 sekolah dasar ketika krisis ekonomi melanda Indonesia di tahun 1987. Sekarang gaji teman saya tersebut lebih dari Rp 100 juta perbulannya.
  • Memberi pinjaman modal kerja. Banyak orang yang menyumbangkan 25 dollar kepada organisasi nirlaba Kiva yang kemudian meinjamkan dana tersebut kepada pengusaha mikro. Ternyata tingkat pengembaliannya mencapai 98%. Pengusaha mikro juga terbantu oleh suntikan modal tersebut.
  • Ada seorang ibu yang selalu mengumpulkan uang yang tercecer (di bak cucian, di meja makan, dll) dan mengumpulkannya disuatuamplop. uang tersebut dipakainya untuk kegiatan amal.
  • Banyak ahli keuangan keluarga yang menyarankan kita agar memotong 2,5% setiap amplop yang kita terima (sebagai zakat) hingga 30% (sebagai sedekah). Dengan memotong tersebut dan menyimpannya disuatu tempat, maka kita akan selalu punya dana segar untuk menolong orang.
  • Banyak lagi cara lain yang bisa kita tiru dari berbagai organisasi atau orang yang kisahnya banyak saya kutip di blog ini.
Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment