Saat ini di Indonesia banyak sekali anak muda yang ingin kuliah dan menjadi sarjana, namun terhalang oleh mahalnya biaya untuk mengikuti pendidikan tinggi. Mereka sebenarnya secara otak mampu menjadi sarjana, namun keterbatasan ekonomi menjadi tembok penghalangnya. Mereka tidak mempunyai orang tua atau saudara dekat yang mampu dan mau membiayai kuliah.
Gelar sarjana disini bukan untuk gagah-gagahan, karena memang menurut pengamatan saya, penghasilan seorang sarjana dan lulusan SMU berbeda dengan sangat bermakna. Gelar sarjana memberikan kesempatan lebih besar untuk mendapat penghasilan yang lebih baik dan masa depan yang lebih cerah.
Bagaimana mengatasi hal tersebut? Ternyata masalah hambatan biaya tidak hanya terjadi di Indonesia. Masalah tersebut juga terjadi di Amerika. Bagaimana Amerika mengatasi masaklah tersebut? Tentunya dengan berbagai cara: ada program beasiswa, ada kredit mahasiswa, dll. Meskipun demikian, masyarakat juga tidak tinggal diam. Banyak program dikembangkan untuk menolong mereka. Salah satunya adalah melalui pendekatan wirausaha sosial. Kita bisa belajar dari Juma Venture.
Juma Venture adalah sebuah organisasi nirlaba yang ingin memutus rantai kemiskinan dengan membantu para lulusan SMU dari keluarga tidak mampu untuk bisa kuliah dan menjadi sarjana. Juma Venture memberikan 3 program layanan:
- Program persiapan kuliah. Mempersiapkan para pemuda dari keluarga tidak mampu agar bisa diterima kuliah dengan memberinya pelatihan ketrampilan hidup dan bimbingan belajar.
- Program manajemen keuangan. Setiap peserta Juma Venture mendapat sebuah rekening tabungan. Setiap peserta menabung, maka Juma Venture akan menambah tabungan tersebut dengan dua kali lipatnya. sebagai contoh: bila peserta menabung Rp 100.000, maka Juma Venture akan memasukkan Rp 200,000 ke rekening peserta tersebut. Namun rekening tabungan tersebut hanya bisa dipakai untuk membiayai kuliah (uang kuliah, buku, dll). Selain itu, peserta juga dibimbing dan dilatih mengelola keuangan secara sehat.
- Penyediaan lapangan kerja. Peserta Juma Venture dapat bekerja di 7 perusahaan wirausaha sosial milik Juma Venture. Sebagian penghasilannya ditabung untuk membiayai kebutuhan kuliah nantinya.
Mungkinkah kita meniru konsep Juma Vnture dan menerapkannya di Indonesia? Menurut saya sih bisa, namun pasti tidak gampang. Diperlukan orang yang mempunyai kredibilitas dan dedikasi untuk memulainya. Atau anda punya ide lain yang lebih bagus dan cocok diterapkan di Indonesia?
No comments:
Post a Comment