3 resep agar hidup beruntung

Harus saya akui bahwa saya termasuk orang yang beruntung. Apa yang saya capai hingga saat ini hanya karena saya beruntung.

Kalau dibandingkan dengan kondisi ketika saya dilahirkan, keadaan saya sekarang jauh lebih baik. Padahal kemampuan saya hanya pas pasan saja. Sejak di sekolah dasar hingga lulus sarjana, saya tidak pernah menjadi juara pertama, walaupun juga tidak berada di ranking paling bawah. Meskipun demikian, saya sempat mendapat 3 bea siswa (dalam kurun waktu yang berbeda-beda). Karir saya sebagai pegawai negeri sipil juga tidak jelek.

Dengan kata lain, saya sangat beruntung. Kata orang bijak " orang beruntung lebih baik nasibnya dibandingkan dengan orang pandai". Kalau kita sadar bahwa kita bukan orang hebat, mengapa kita tidak mencoba cari keberuntungan?

Adakah resep agar kita beruntung? Saya coba kumpulkan rujukan dari berbagai artikel yang membahas tentang keberuntungan dan saya bandingkan dengan apa yang saya terapkan. Bukan berarti bahwa saya sudah melakukan semua resep dibawah ini dengan baik. Saya masih jauh dari itu. Yang ingin saya sampaikan adalah meskipun saya belum melakukannya dengan sempurna, saya sudah bisa merasakan manfaatnya.

1. Puasa sunah dan sholat malam.

Salah satu manfaat puasa adalah mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Insya Allah, dengan semakin dekatnya kita dengan Yang Maha Kuasa, permintaan kita lebih mudah dikabulkan.

Banyak manfaat sholat tahajud. Salah satunya adalah mempercepat tercapainya cita-cita dan rasa aman. "Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu dan melakukan shalat. Allah SWT berfirman kepada para MalaikatNya, "Apa yang mendorong hambaKu melakukan ini?" Mereka menjawab, "Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu." Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan (cita-citakan) dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan." (HR Ahmad).

Saya kira penyebab utama mengapa saya bisa diterima di FK UGM dan kuliah S2 di Amerika adalah karena saya sering puasa sunah dan sholat malam.

2. Sedekah.

Coba simak hadits dibawah ini:

"Siapa yang bersedekah dengan sebiji kurma dari usaha yang halal, karena Alloh Ta'ala tidak akan menerima (sedekah) kecuali dari yang halal, maka sesungguhnya Alloh SWT akan menerimanya, lallu merawatnya untuk orang yang menyedekahkannya sebagaimana salah seorang di antara kalian merawat kuda sampai menjadi gunung (baca: berkembang biak)." (HR. Bukhari)

Saya banyak membaca buku tentang rezeki dan saya juga banyak mengamati kehidupan orang orang yang sukses. Salah satu kesamaan diantara mereka adalah mereka banyak melakukan sedekah atau menolong orang yang membutuhkan.

Tentunya dalam memberikan sedekah itu haruslah ikhlas dan dalam jumlah yang membuat kita merasa berat. Jangan untuk membeli baju seharga ratusan ribu rupiah kita tidak merasa berat, namun menyumbang masjid atau pengajian dengan selembar uang ribuan. Menurut pengamamatan saya, selain ikhlas, besarnya sedekah juga penting. Agar tidak terasa berat, kita mulai dengan memotong 2,5% dari setiap uang yang kita terima (gaji, bonus, dll). Perlahan-lahan kita tingkatkan hingga minimal 5% dari penghasilan, syukur kalau bisa sampai 30%.

3. Doa orang tua.

Doa orang tua, khususnya doa ibu sangat penting dalam mendapatkan keberuntungan. Durhaka kepada orang tua sering membuat hidup seseorang menjadi tersandung-sandung. Anak yang berbakti kepada orang tuanya kebanyak hidupnya lebih sukses dibandingkan dengan anak yang kurang berbakti. Anak yang sukses juga kebanyakan  lebih berbakti kepada orang tuanya. Jadi keduanya saling memperkuat.

Agar hidup kita beruntung, usahakan agar orang tua kita berkenan mendoakan keberuntungan bagi kita. Caranya dengan kita berbakti kepadanya (sering menelpon, kirim uang tanda bakti, dll).

Saya kira kalau kita bisa melaksanakan 3 resep diatas, insya Allah, keberuntungan akan sering menghampiri kita.