Jadi karyawan sukses? Kenapa tidak? Memang seorang karyawan tidak akan pernah lebih kaya dari yang punya perusahaan, tapi penghasilan seorang karyawan bisa cukup bagus. Seorang sopir yang bekerja di organisasi PBB atau Bank Dunia bisa bergaji sekitar 3 juta rupiah per bulan. Tidak jelek.
Karyawan profesional (nasional) pada organisasi tersebut bisa bergaji hingga sekitar tiga puluhan juta per bulan. Tentunya, gaji karyawan perusahaan swasta besar bisa mencapai sekitar itu, bahkan banyak perusahaan multi nasional yang menggaji karyawan lokalnya hingga puluhan juta rupiah per bulannya.
Tentunya tidak gampang untuk bisa jadi karyawan dengan gaji puluha juta rupiah. Berikut ini beberapa resepnya yang menurut saya cukup manjur:
1. Bekerjalah dengan sebaik-baiknya karena gaji tidak sama dengan rezeki.
Bekerjalah sebaik-baiknya meskipun gaji anda saat ini tidak memadai. Saya kenal banyak karyawan cleaning services di berbagai kantor pemerintah yang penghasilannya jauh lebih banyak dari gajinya sebagai karyawan. Para pegawai kantor pemerintah sering meminta tolong mereka dan memberinya tip.
Waktu jadi pegawai negeri sipil dulu saya sering diundang untuk mengikuti lokakarya atau seminar di luar negeri dengan biaya dari pihak pengundang. Lumayan, uang saku (per diem) yang diberikan selalu ada sisanya dan sering sisanya bisa sama dengan gaji saya sebulan.
Bagi yang masih menganggur, segeralah bekerja. Jangan pilih pilih. Lebih baik bekerja seadanya dari pada menganggur. Buat pekerjaan tersebut sebagai batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Menurut penelitian, orang yang sudah bekerja lebih mudah mendapatkan pekerjaan dibandingkan dengan orang yang menganggur. Saya mempunyai kenalan yang waktu datang ke jakarta hanya lulusan SMP menjadi penjual bakso. Dia kemudian sekolah lagi hingga lulus SMA dan bekerja menjadi pegawai negeri. Sekarang sudah S2 dan menjabat sebagai kepala seksi.
Bagi yang masih menganggur, segeralah bekerja. Jangan pilih pilih. Lebih baik bekerja seadanya dari pada menganggur. Buat pekerjaan tersebut sebagai batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Menurut penelitian, orang yang sudah bekerja lebih mudah mendapatkan pekerjaan dibandingkan dengan orang yang menganggur. Saya mempunyai kenalan yang waktu datang ke jakarta hanya lulusan SMP menjadi penjual bakso. Dia kemudian sekolah lagi hingga lulus SMA dan bekerja menjadi pegawai negeri. Sekarang sudah S2 dan menjabat sebagai kepala seksi.
2. Menanam dulu baru memanen.
Menanam dul baru memanen. Sangat jelas dan masuk akal, tapi jarang orang menerapkan prinsip tersebut untuk hal hal diluar pertanian. Bayi dikandungan harus sekitar 8 bulan, kelebihan atau kekurangan menjadi kurang baik. Namun dalam hal rezeki dan kariri, kita sering melupakan hukum alam tersebut.
Bila anda sudah bekerja dengan sepenuh hati, perkara penghasilan atau karir, serahkan kepada Tuhan Yang Maha Pemberi. Bila anda sudah bekerja layaknya seorang kepala seksi, maka lambat atau cepat, anda akan jadi seorang kepala seksi. Namun dilain pihak, tidak ada boss yang akan bilang begini: "Kamu kerja kok malas-malasan, mulai besok kamu saya naikkan jabatan jadi kepala seksi ya". Artinya, kita harus membuktikan bahwa kita pantas naik pangkat sebelum atasan kita menaikkan pangkat atau jabatan kita.
Bila anda sudah bekerja dengan sepenuh hati, perkara penghasilan atau karir, serahkan kepada Tuhan Yang Maha Pemberi. Bila anda sudah bekerja layaknya seorang kepala seksi, maka lambat atau cepat, anda akan jadi seorang kepala seksi. Namun dilain pihak, tidak ada boss yang akan bilang begini: "Kamu kerja kok malas-malasan, mulai besok kamu saya naikkan jabatan jadi kepala seksi ya". Artinya, kita harus membuktikan bahwa kita pantas naik pangkat sebelum atasan kita menaikkan pangkat atau jabatan kita.
Memang ada orang yang malas atau tidak baik kerjanya tetapi naik pangkat atau jabatan. Namun, menurut pengamatan saya, jarang sekali orang yang bagus kerjanya yang tidak naik pangkat atau jabatan. Bila ada orang yang bagus kerjanya namun tidak naik pangkat atau jabatan, biasanya ada hal hal non-teknis yang menghalanginya dari naik pangkat atau jabatan.
Sebagai atasan, saya pernah memerintahkan seorang anak buah saya untuk membantu temannya (artinya, mengerjakan pekerjaan yang bukan tugasnya atas perintah atasan). Dia menolak. Perilaku seperti itu ternyata tidak bagus untuk pengembangan karirnya. Saya amati, meskipun saya sudah lama tidak jadi atasnnya lagi, karirnya tetap saja tidak bisa melejit. Padahal, dia bergelar S2 dari salah satu uinversitas cukup bagus di Amerika.
Bila anda sudah bekerja dengan baik namun anda merasa bahwa anda masih digaji dibawah kepantasan, jangan berputus asa karena Tuhan Maha Tahu. Tuhan akan mencatat tersebut sebagai tabungan dan akan membayarkannya disaat yang tepat. Misalnya, sebenarnya anda sudah layak digaji Rp 5 juta per bulan, namun gaji sekarang baru Rp 3 juta per bulan. Percayalah bahwa Tuhan akan membayarkannya disaat yang tepat. Mungkin dengan mempromosikan anda ke jabatan yang lebih tinggi atau memindahkan anda ke perusahaan lain yang bersedia menggaji anda dengan gaji yang lebih besar. Namun sebaliknya, bila gaji anda sekarang Rp 5 juta per bulan namun anda tidak produktif sehingga hanya pantas dihaji Rp 2,5 juta per bulan, hati hati karena lambat atau cepat anda bisa kehilangan pekerjaan anda.
Bila anda sudah bekerja dengan baik namun anda merasa bahwa anda masih digaji dibawah kepantasan, jangan berputus asa karena Tuhan Maha Tahu. Tuhan akan mencatat tersebut sebagai tabungan dan akan membayarkannya disaat yang tepat. Misalnya, sebenarnya anda sudah layak digaji Rp 5 juta per bulan, namun gaji sekarang baru Rp 3 juta per bulan. Percayalah bahwa Tuhan akan membayarkannya disaat yang tepat. Mungkin dengan mempromosikan anda ke jabatan yang lebih tinggi atau memindahkan anda ke perusahaan lain yang bersedia menggaji anda dengan gaji yang lebih besar. Namun sebaliknya, bila gaji anda sekarang Rp 5 juta per bulan namun anda tidak produktif sehingga hanya pantas dihaji Rp 2,5 juta per bulan, hati hati karena lambat atau cepat anda bisa kehilangan pekerjaan anda.
3. Belajar dan terus mengembangkan diri.
Banyak karyawan atau pegawai yang berhenti belajar ketika keluar dari sekolah dan dapat pekerjaan. Padahal, belajar tentang ilmu atau ketrampilan yang terkait dengan pekerjaan, akan sangat membantu pengembangan karir. Belajarlah dari buku atau internet tentang hal hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Membaca buku yang terkait dengan pekerjaan anda akan meningkatkan pengetahuan anda karena berarti anda sudah menyerap pemikiran para ahli di bidang tersebut.
Saat ini banyak sekali ilmu gratis di internet. Bila belum bisa membaca buku bahasa Inggris belajarlah bahasa Inggris. Kalau hanya ingin agar bisa membaca buku berbahasa Inggris, anda bisa belajar sendiri di internet. Tidak perlu pakai guru.
Menurut pengamatan saya, semua teman saya yang kuliah lagi dengan serius dan rajin membaca hal hal yang terkait dengan pekerjaannya, semuanya mempunyai karir yang bagus.
Syukur bila anda bisa menulis ilmiah atau semi ilmiah yang kemudian dipublikasikan. Itu akan bisa sangat mendukung pengembangan karir anda.
4. Dikenal atasan, baik atasan langsung maupun tidak langsung.
Sebagai karyawan anda tidak bisa mengangkat diri sendiri. Untuk itu, dikenal atasan menjadi salah satu kunci dalam promosi jabatan. Dari sisi atasan, sulit bagi dirinya untuk mengangkat seseorang dalam suatu jabatan kalau dia tidak kenal atau setidaknya ada yang mempromosikan orang yang mau diangkat tersebut. Cobalah buat agara semua atasan langsung atau tidak langsung anda dapat mengenal anda. Tentunya dengan cara yang baik, bukan dengan menjilat. Misalnya: dengan cara sering menyampaikan ide atau saran dalam rapat; mau ditunjuk sebagai ketua tim atau kerja ekstra lainnya.
Usahakan agar semua orang yang berkedudukan hingga dua tingkat diatas anda dapat mengenal anda. Bila anda eselon 4 di suatu kementrian, usahakan agar sebanyak mungkin eselon 3 dan eselon 2 mengenal anda.
5. Doa banyak orang.
Jangan pakai cara menyuap untuk dapat jabatan atau naik pangkat. Lebih baik, sumbangkan uang tersebut kepada yang lebih membutuhkan (membantu biaya kuliah keponakan, mengasih tip ke cleaning service atau satpam dikantor, sedekah ke panti asuhan, dll). Doa mereka sangat manjur dalam mendukung karir dan rezeki anda.
Saya pernah melakukan sebuah "deal" dengan seorang saudara. Saya bilang:"Saya akan bayari semua kebutuhan kuliah anakmu (bapaknya di PHK), namun tolong doakan agar karir dan rezeki saya lancar". Saudara saya tersebut setuju, dan alhamdulillah, karir dan rezeki saya jadi lancar (dibandingkan dengan kemampuan saya yang pas-pasan).
Agar kita bisa merasa lebih ringan dalam sedekah, potong minimal 2,5% dari setiap amplop yang anda terima (gaji, bonus, THR, dll) dan sumbangkan uang tersebut kepada yang lebih membutuhkan (mulai dari orang tua, saudara, kaum kerabat hingga ke tetangga dan fakir miskin/anak yatim). Semakin banyak yang kita bantu, semakin banyak yang akan mendoakan anda.
6. Kaitkan pekerjaan anda dengan sesuatu yang luhur.
Bila kita mengkaitkan pekerjaan kita dengan seuatu yang luhur, maka semangat kerja dan dedikasi kita akan selalu tinggi. Kita akan jadi bersemangat, tahan banting dan rajin bekerja. Bila pikiran kita hanya ingin kaya, dan memandang uang sebagai segalanya, maka pikiran dan tindakan kita akan mengarah ke hal hal negatif. Bila kita bercita-cita luhur (misalnya: sebagian rezeki akan disedekahkan atau membuat kebijakan pemerintah yang berpihak kepada orang miskin), maka biasanya kita akan ketemu dan didukung oleh banyak orang yang seide.
7. Banyak sholat sunnah dan dzikir.
Tuhan yang menentukan segalanya. Insya Allah, kalau kita sering sholat sunnah dan berdzikir, maka rezeki dan karir kita akan lancar. Doa dan sholat juga akan dapat menjauhkan kita dari niat tidak baik dan fitnah atau membuat kesalahan yang tidak perlu/tidak disengaja.
8. Tabung dan invetasikan tabungan anda.
Sebagian gaji saya tabung, namun hingga kini saya belum punya perusahaan. Jadi saya belum bisa mengasih saran untuk topik ini. Tapi saya percaya, semakin muda anda mulai menabung dan berinvestasi akan semakin baik.
Selamat mencoba. Semoga sukses.
Saat ini banyak sekali ilmu gratis di internet. Bila belum bisa membaca buku bahasa Inggris belajarlah bahasa Inggris. Kalau hanya ingin agar bisa membaca buku berbahasa Inggris, anda bisa belajar sendiri di internet. Tidak perlu pakai guru.
Menurut pengamatan saya, semua teman saya yang kuliah lagi dengan serius dan rajin membaca hal hal yang terkait dengan pekerjaannya, semuanya mempunyai karir yang bagus.
Syukur bila anda bisa menulis ilmiah atau semi ilmiah yang kemudian dipublikasikan. Itu akan bisa sangat mendukung pengembangan karir anda.
4. Dikenal atasan, baik atasan langsung maupun tidak langsung.
Sebagai karyawan anda tidak bisa mengangkat diri sendiri. Untuk itu, dikenal atasan menjadi salah satu kunci dalam promosi jabatan. Dari sisi atasan, sulit bagi dirinya untuk mengangkat seseorang dalam suatu jabatan kalau dia tidak kenal atau setidaknya ada yang mempromosikan orang yang mau diangkat tersebut. Cobalah buat agara semua atasan langsung atau tidak langsung anda dapat mengenal anda. Tentunya dengan cara yang baik, bukan dengan menjilat. Misalnya: dengan cara sering menyampaikan ide atau saran dalam rapat; mau ditunjuk sebagai ketua tim atau kerja ekstra lainnya.
Usahakan agar semua orang yang berkedudukan hingga dua tingkat diatas anda dapat mengenal anda. Bila anda eselon 4 di suatu kementrian, usahakan agar sebanyak mungkin eselon 3 dan eselon 2 mengenal anda.
5. Doa banyak orang.
Jangan pakai cara menyuap untuk dapat jabatan atau naik pangkat. Lebih baik, sumbangkan uang tersebut kepada yang lebih membutuhkan (membantu biaya kuliah keponakan, mengasih tip ke cleaning service atau satpam dikantor, sedekah ke panti asuhan, dll). Doa mereka sangat manjur dalam mendukung karir dan rezeki anda.
Saya pernah melakukan sebuah "deal" dengan seorang saudara. Saya bilang:"Saya akan bayari semua kebutuhan kuliah anakmu (bapaknya di PHK), namun tolong doakan agar karir dan rezeki saya lancar". Saudara saya tersebut setuju, dan alhamdulillah, karir dan rezeki saya jadi lancar (dibandingkan dengan kemampuan saya yang pas-pasan).
Agar kita bisa merasa lebih ringan dalam sedekah, potong minimal 2,5% dari setiap amplop yang anda terima (gaji, bonus, THR, dll) dan sumbangkan uang tersebut kepada yang lebih membutuhkan (mulai dari orang tua, saudara, kaum kerabat hingga ke tetangga dan fakir miskin/anak yatim). Semakin banyak yang kita bantu, semakin banyak yang akan mendoakan anda.
6. Kaitkan pekerjaan anda dengan sesuatu yang luhur.
Bila kita mengkaitkan pekerjaan kita dengan seuatu yang luhur, maka semangat kerja dan dedikasi kita akan selalu tinggi. Kita akan jadi bersemangat, tahan banting dan rajin bekerja. Bila pikiran kita hanya ingin kaya, dan memandang uang sebagai segalanya, maka pikiran dan tindakan kita akan mengarah ke hal hal negatif. Bila kita bercita-cita luhur (misalnya: sebagian rezeki akan disedekahkan atau membuat kebijakan pemerintah yang berpihak kepada orang miskin), maka biasanya kita akan ketemu dan didukung oleh banyak orang yang seide.
7. Banyak sholat sunnah dan dzikir.
Tuhan yang menentukan segalanya. Insya Allah, kalau kita sering sholat sunnah dan berdzikir, maka rezeki dan karir kita akan lancar. Doa dan sholat juga akan dapat menjauhkan kita dari niat tidak baik dan fitnah atau membuat kesalahan yang tidak perlu/tidak disengaja.
8. Tabung dan invetasikan tabungan anda.
Sebagian gaji saya tabung, namun hingga kini saya belum punya perusahaan. Jadi saya belum bisa mengasih saran untuk topik ini. Tapi saya percaya, semakin muda anda mulai menabung dan berinvestasi akan semakin baik.
Selamat mencoba. Semoga sukses.