Presiden Ahmedinejad yg sederhana |
Saat ini ketika kesuksesan diukur dari merk (mobil, baju, sepatu,dll) yang anda pakai, maka hidup hemat dan bebas hutang menjadi sesuatu yang sulit dilakukan. Lingkungan kita juga tidak mendukung hidup bebas hutang. Negara membuat anggaran belanja defisit dengan berhutang yang harus dibayar oleh anak cucu. Banyak keluarga terlilit hutang, baik hutang lewat kartu kredit maupun hutang dari pinjam uang di bank. Beli furniture, motor, mobil bahkan belanja mingguan di supermarket juga dengan berhutang.
Banyak hal bisa dihemat tanpa mengorbankan kualitas hidup. Misalnya: bagi ibu ibu dengan cara mengurangi jumlah sepatu, tas tangan, baju, dll. Bagi bapak bapak dengan mengurangi pengeluaran untuk rokok, makan diluar, peralatan elektronik (HP, Ipod, dll). Mari kita contoh hidup Nabi Muhammad yang sangat sederhana. Beliau hanya tidur diatas tikar. Begitu, banyak teladan dari para sahabat nabi tentang kesederhanaan hidup mereka.Saya kira kini saatnya kita mulai melaksanakan hidup hemat dan bebas hutang. Seharusnya sangat gampang. Jangan besar pasak dari tiang. Jangan hidup diatas pendapatan kita. Namun, seperti yang saya sampaikan, karena lingkungan tidak mendukung maka sesuatu yang seharusnya gampang menjadi sulit. Semakin sulit kalau kita sudah lama hidup boros dan suka berhutang. Saat ini, untuk bisa hidup hemat dan bebas hutang, anda harus mengerti tentang dasar dasar manajemen keuangan keluarga. Harus mengerti caranya membuat rencana anggaran bulanan, tahu cara mengunakan uang secara bijak, tahu tentang kartu kredit, dll.
Langkah langkah yang perlu dilakukan untuk bisa hidup hemat dan bebas hutang adalah sebagai berikut:
1.Kenali berapa dan kemana saja larinya uang anda. Kalau kita mau mencatat setiap pengeluaran, setidaknya secara garis besarnya, maka kita akan lebih mudah mengendalikan pengeluaran kita. Mulailah dengan mencatat pengeluaran untuk belanja harian, bayar sekolah, makan siang di kantor, bayar hutang, roko, dll.
2. Hitung semua penghasilan anda, termasuk penghasilan tambahan. Untuk pegawai, hal ini mudah dilakukan. Namun bagi pengusaha kecil, atau pegawa yang punya usaha kecil dirumah, hal ini tidak mudah. Cobalah mulai membuat catatan tentang jumlah dan sumber penghasilan anda.
3.Kurangi penghasilan anda dengan pengeluaran anda. Ini untuk mengetahui posisi keuangan anda setiap bulannya. Bila kita biasa membeli sesuatu secara kontan, saya kira setiap akhir bulan kita tahu posisi keuangan kita. Namun bila kita sering membeli barang dengan kredit, baik dengan mencicil atau dengan memakai kartu kredit, maka diakhir bulan neraca kita bisa negatif tanpa kita sadari.
4. Buat anggaran bulanan dan atur sehingga ada saldo positif. Bila hasilnya negatif, dalam arti pengeluaran lebih besar dari penghasilan, maka telusuri pengeluaran mana yang bisa dipotong. Banyak teknik untuk mengurangi pengeluaran, tergantung kemana biasanya uang anda mengalir. Pesan para ahli, jangan terlalu bertindak ekstrem dalam memotong pengeluaran anda karena biasanya jarang berhasil. Bila anda sering makan di luar (makan siang dikantor atau makan makan di restaurant), maka cobalah bawa makanan dari rumah dan kurangi makan di retaurant. Mulailah hidup sederhana sesuai penghasilan anda. Jangan beli barang (tas, sepatu, dll) ber-merk internasional, ganti dengan merk lokal atau setidaknya kurangi jumlah barang anda (sepatu, tas, baju, dll). Saya punya teman yang punya tas ber-merk yang asli, namun juga punya tas ber-merk plasu. Banyak orang tidak bisa mengenali perbedaannya. Usahakan agar anda hidup dengan maksimal 50% dari penghasilan anda.
5. Sediakan dana untuk membayar hutang anda.Cobalah kurangi pengeluaran anda sehingga setiap bulan anda punya "saldo" setidaknya 1/5 dari biaya cicilan hutang per bulannya. Bila anda setiap bulan gaji anda dipotong BRI (karena anda pinjam uang) sebesar Rp 500,000. Maka potong pengeluaran anda sehingga setiap bulan anda punya saldo Rp 100,000. Simpan uang Rp 100,000 tersebut dan pakai untuk mempercepat pembayaran hutang.
6.Mulai simpan uang sebagai tabungan atau untuk investasi. Potonglah 10% dari setiap pendapatan. lakukan pemotongan 10% tersebut begitu anda menerima uang tersebut. Jangan menabung dari sisa uang di akhir bulan, biasanya sudah tidak ada yang tersisa.
7. Laksanan anggaran keuangan anda secara konsisten. Membuat anggaran belanja keluarga bulanan bukan sesuatu yang sulit, yang lebih sulit adalah menjalankannya secara konsisten. Bila anda sudah mulai terbebas dari hutang jangka pendek, maka mulailah dengan membayar zakat dan memberikan sedekah kepada orang yang lebih membutuhkan. Coba potong 2,5% dari setiap uang yang anda terima untuk zakat dan 2,5% juga untuk sedekah. Bila kita memotong secara rutin penghasilan kita 5% untuk zakat dan sedekah, maka kita kan dengan mudah membantu orang yang membutuhkan. Mulailah dengan membantu saudara dekat, kemudian ke tetangga dan masyarakat sekitar.
8.Evaluasi dan evaluasi lagi. Lakukan evaluasi secara berkala agar kita bisa melakukan perbaikan terhadap pola pengelolaan keuangan kita.
Mari kita simak Al Quran Surat At Takathur ayat 1-8:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu [1]. (1) sampai kamu masuk ke dalam kubur. (2) Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui [akibat perbuatanmu itu], (3) dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. (4) Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, (5) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, (6) dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ’ainul yaqin [2], (7) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang keni’matan [yang kamu megah-megahkan di dunia itu]. (8)
Semoga bermanfaat.
4. Buat anggaran bulanan dan atur sehingga ada saldo positif. Bila hasilnya negatif, dalam arti pengeluaran lebih besar dari penghasilan, maka telusuri pengeluaran mana yang bisa dipotong. Banyak teknik untuk mengurangi pengeluaran, tergantung kemana biasanya uang anda mengalir. Pesan para ahli, jangan terlalu bertindak ekstrem dalam memotong pengeluaran anda karena biasanya jarang berhasil. Bila anda sering makan di luar (makan siang dikantor atau makan makan di restaurant), maka cobalah bawa makanan dari rumah dan kurangi makan di retaurant. Mulailah hidup sederhana sesuai penghasilan anda. Jangan beli barang (tas, sepatu, dll) ber-merk internasional, ganti dengan merk lokal atau setidaknya kurangi jumlah barang anda (sepatu, tas, baju, dll). Saya punya teman yang punya tas ber-merk yang asli, namun juga punya tas ber-merk plasu. Banyak orang tidak bisa mengenali perbedaannya. Usahakan agar anda hidup dengan maksimal 50% dari penghasilan anda.
5. Sediakan dana untuk membayar hutang anda.Cobalah kurangi pengeluaran anda sehingga setiap bulan anda punya "saldo" setidaknya 1/5 dari biaya cicilan hutang per bulannya. Bila anda setiap bulan gaji anda dipotong BRI (karena anda pinjam uang) sebesar Rp 500,000. Maka potong pengeluaran anda sehingga setiap bulan anda punya saldo Rp 100,000. Simpan uang Rp 100,000 tersebut dan pakai untuk mempercepat pembayaran hutang.
6.Mulai simpan uang sebagai tabungan atau untuk investasi. Potonglah 10% dari setiap pendapatan. lakukan pemotongan 10% tersebut begitu anda menerima uang tersebut. Jangan menabung dari sisa uang di akhir bulan, biasanya sudah tidak ada yang tersisa.
7. Laksanan anggaran keuangan anda secara konsisten. Membuat anggaran belanja keluarga bulanan bukan sesuatu yang sulit, yang lebih sulit adalah menjalankannya secara konsisten. Bila anda sudah mulai terbebas dari hutang jangka pendek, maka mulailah dengan membayar zakat dan memberikan sedekah kepada orang yang lebih membutuhkan. Coba potong 2,5% dari setiap uang yang anda terima untuk zakat dan 2,5% juga untuk sedekah. Bila kita memotong secara rutin penghasilan kita 5% untuk zakat dan sedekah, maka kita kan dengan mudah membantu orang yang membutuhkan. Mulailah dengan membantu saudara dekat, kemudian ke tetangga dan masyarakat sekitar.
8.Evaluasi dan evaluasi lagi. Lakukan evaluasi secara berkala agar kita bisa melakukan perbaikan terhadap pola pengelolaan keuangan kita.
Mari kita simak Al Quran Surat At Takathur ayat 1-8:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu [1]. (1) sampai kamu masuk ke dalam kubur. (2) Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui [akibat perbuatanmu itu], (3) dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. (4) Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, (5) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, (6) dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ’ainul yaqin [2], (7) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang keni’matan [yang kamu megah-megahkan di dunia itu]. (8)
Semoga bermanfaat.