Setelah kita mengupayakan agar kabel kabel syaraf anak kita kuat dan tertata rapi, dalam arti tersambung dengan baik, langkah selanjutnya adalah dengan mengajarkan kepada anak agar kabel kabel syaraf tersebut dapat berfungsi dengan sempurna. Untuk itu, orang tua harus sehat secara mental terlebih dahulu. Orang tua yang depresi atau cemas akan menyebabkan anak yang diasuhnya juga tidak kuat secara kejiwaan.
Langkah langkah yang disarankan oleh para ahli agar anak kita tahan banting adalah sebagai berikut:
- Hingga berumur 1 tahun, setiap bayi sebaiknya diasuh oleh seseorang yang peka dan mampu merawat bayi dengan kasih sayang, setidaknya selama 4 jam per hari. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang sering disentuh atau digendong (bukan hanya ditinggal sendirian di ayunan atau di tempat tidur) menangis lebih sedikit dan lebih bisa bergaul atau bersosialisasi. Disini peranan ibu yang merawat bayinya dengan kasih sayang sangat besar peranannya dalam membangun kesehatan jiwa anak.
- Setiap kata dan tindakan dari orang tua untuk anak berarti mengirim pesan kepada anak. Coba besok dengarkan apa yang Anda katakan kepada anak-anak Anda dan perhatikan pesan yang Anda kirim. Apakah anda mengirim pesan seperti "Kamu memang anak goblog, malas, dll" Disini anda berarti telah menghakimi dan mencap anak tersebut dengan sesuatu yang tidak baik. Atau apakah anda berkata " kalau kamu belajar lebih giat, nilai ulanganmu akan lebih baik". Disini anda tidak mencap anak, tapi lebih pada menilai proses.
- Bagaimana Anda menggunakan pujian? Ingat bahwa memuji kecerdasan anak-anak atau bakat berarti mengirim pesan tentang sesuatu yang permanent atau menetap. Misalnya: kamu memang cerdas, kamu pandai bernyanyi, kamu berbakat menggambar. Hal tersebut dapat membuat keyakinan dan motivasi anak menjadi lebih rapuh dan merugikan kinerja mereka. Anak yang cerdas, tapi malas belajar, kemungkinan nilai sekolahnya belum tentu baik. Fokus pujian pada sesuatu yang permanen (bakat, cerdas, dll) membuat anak rapuh jiwanya ketika mengalami kegagalan. Sebaiknya, coba berikan pujian yang berfokus pada proses, strategi atau usaha yang anak anda telah gunakan atau terapkan. Misalnya: berikan pujian bila anak sudah rajin belajar, rajin membantu orang tua mengerjakan pekerjaan dirumah, dll.
- Bila anak anda membuat sesuatu menjadi berantakan (kamar tidur, buku, ruang belajar). Fokuskan umpan balik anda kepada anak dengan mengajarinya menata agar menjadi rapi. Tugas anda sebagai orang tua adalah membuat umpan balik yang membangun.
- Orang tua sering menetapkan cita-cita bagi anak-anaknya. Ingat bahwa memiliki bakat bawaan bukanlah tujuan. Tujuan kita dalam mendidik anak adalah memperluas ketrampilan dan pengetahuan mereka.
- Orang tua dapat mendorong pertumbuhan pola pikir (mindset) anak setiap hari. Di meja makan malam setiap orang-tua dapat berdiskusi untuk mengembangkan pola pikir anak, misalnya dengan meminta setiap anak (dan satu sama lain): apa yang Anda pelajari hari ini?, pelajaran apa yang dapat kita ambil dari kesalahan yang kita lakukan hari ini?
Agar anak kita sehat jiwanya, kita sebagai orang tua harus berusaha untuk meminimalkan "ungkapan emosi tinggi" (berteriak-teriak, marah marah, adu mulut, dll) antara sesama orang tua, atau ungkapan emosi tinggi yang diarahkan pada anak-anak. Orang tua yang sering meninggikan atau mengeraskan suara mereka dan mencoba untuk mengontrol anak-anak mereka secara berlebihan akan dapat menyebabkan stres pada anak-anak mereka. Pengungkapan emosi yang tinggi dalam keluarga (sering teriak, adu mulut, marah marah, dll) dianggap oleh kebanyakan psikolog dan psikiater sebagai indikator atau pertanda adanya keluarga disfungsional. Keluarga yang sehat adalah yang memakai pendekatan yang hangat, tidak saling menyakiti, dan penuh empati.
Penelitian menunjukkan bahwa jika perbedaan pendapat antara orang dewasa dan anak-anak biasanya dapat ditangani secara relatif tenang dan melalui diskusi rasional, maka kesehatan jiwa anak cenderung dapat dimaksimalkan dan anak akan belajar tentang pemecahan masalah dengan baik. Anak akan mempunyai ketrampilan mengatasi konflik yang berguna dalam hidup mereka.
Masih berlanjut