Ilmu itu sangat penting. Tanpa ilmu kita sering salah dalam mengambil keputusan. Di bidang kesehatan banyak sekali orang buta atau sangat minim pengetahuannya. Padahal, dengan ilmu kesehatan, mereka akan bisa menghindari penyakit, hidup lebih sehat dan panjang umur.
Saat ini di internet, ilmu tentang kesehatan sangat banyak. Bila di-print atau di cetak, saya yakin jumlah halamannya akan berjuta-juta. Memang sebagian besar masih tertulis dalam bahasa Inggris. Namun dengan adanya mesin penterjemah seperti google translate, kita akan bisa memahami artinya dengan mudah. Bila kita mau, dengan biaya murah, melalui internet kita akan bisa mendapat ilmu yang bermanfaat.
Oleh karena itu, akhir akhir ini, saya mencoba menterjemahkan ilmu kesehatan kedalam bahasa Indonesia agar lebih banyak masyarakat Indonesia memanfaatkan ilmu tersebut. Beberapa penyakit populer seperti stroke, darah tinggi, gula darah, serangan jantung dan gagal ginjal sudah coba saya terjemahkan.
Sebenarnya, bila kita mau bersama-sama menggarap masalah terjemahan ilmu kesehatan kedalam bahasa Indonesia, masyarakat Indonesia akan dengan cepat menjadi melek kesehatan. Banyak masalah kesehatan bisa dicegah atau dihindari karena mereka memahami cara mencegahnya. Dengan masing masing menterjemahkan 10 halaman perminggu, maka dengan 1000 orang saja, sudah akan bisa dihasilkan 10 000 halaman ilmu kesehatan. dalam setahun, setidaknya akan tersedia sekitar 500 000 halaman.
Bila kita niatkan sebagai ibadah, maka pahala dari hasil terjemahan kita tersebut akan tetap mengalir meskipun kita sudah mati. Oleh karena itu, saya mengajak teman teman semua, mari kita buat terjemahan ilmu kesehatan kedalam bahasa Indonesia sebagai ladang amal bersama. Silahkan kirim hasil terjemahan ke email saya. Akan saya upload di website www.klinik-umiyah.com.
Namun kita juga harus menyadari juga. Banyak ilmu yang tidak diamalkan. Contoh yang paling nyata adalah soal rokok. Sebagian besar orang tahu bahwa merokok itu merugikan kesehatan, namun masih saja banyak orang merokok. Mereka punya ilmu, namun tidak mengamalkannya.Namun itu, terserah mereka. Berbeda antara orang yang tahu dengan yang tidak tahu. Tugas kita adalah membuat orang tahu, sehingga mereka dapat mengambil keputusan berdasar ilmunya tersebut.
Saat ini di internet, ilmu tentang kesehatan sangat banyak. Bila di-print atau di cetak, saya yakin jumlah halamannya akan berjuta-juta. Memang sebagian besar masih tertulis dalam bahasa Inggris. Namun dengan adanya mesin penterjemah seperti google translate, kita akan bisa memahami artinya dengan mudah. Bila kita mau, dengan biaya murah, melalui internet kita akan bisa mendapat ilmu yang bermanfaat.
Oleh karena itu, akhir akhir ini, saya mencoba menterjemahkan ilmu kesehatan kedalam bahasa Indonesia agar lebih banyak masyarakat Indonesia memanfaatkan ilmu tersebut. Beberapa penyakit populer seperti stroke, darah tinggi, gula darah, serangan jantung dan gagal ginjal sudah coba saya terjemahkan.
Sebenarnya, bila kita mau bersama-sama menggarap masalah terjemahan ilmu kesehatan kedalam bahasa Indonesia, masyarakat Indonesia akan dengan cepat menjadi melek kesehatan. Banyak masalah kesehatan bisa dicegah atau dihindari karena mereka memahami cara mencegahnya. Dengan masing masing menterjemahkan 10 halaman perminggu, maka dengan 1000 orang saja, sudah akan bisa dihasilkan 10 000 halaman ilmu kesehatan. dalam setahun, setidaknya akan tersedia sekitar 500 000 halaman.
Bila kita niatkan sebagai ibadah, maka pahala dari hasil terjemahan kita tersebut akan tetap mengalir meskipun kita sudah mati. Oleh karena itu, saya mengajak teman teman semua, mari kita buat terjemahan ilmu kesehatan kedalam bahasa Indonesia sebagai ladang amal bersama. Silahkan kirim hasil terjemahan ke email saya. Akan saya upload di website www.klinik-umiyah.com.
Namun kita juga harus menyadari juga. Banyak ilmu yang tidak diamalkan. Contoh yang paling nyata adalah soal rokok. Sebagian besar orang tahu bahwa merokok itu merugikan kesehatan, namun masih saja banyak orang merokok. Mereka punya ilmu, namun tidak mengamalkannya.Namun itu, terserah mereka. Berbeda antara orang yang tahu dengan yang tidak tahu. Tugas kita adalah membuat orang tahu, sehingga mereka dapat mengambil keputusan berdasar ilmunya tersebut.
No comments:
Post a Comment