Prakash Kaur |
Di India punya anak perempuan berarti beban. Ketika menikah, anak perempuan harus membayar mahar (mas kawin) kepada keluarga laki laki. Setelah berkeluarga, anak perempuan tidak boleh membantu keluarga orang tuanya, meskipun hanya berupa memberi segelas air putih atau sekali makan siang. Oleh karena itu, di India, anak laki laki sangat diharapkan orang tua dan anak perempuan jadi beban.
Untuk mencegah pengguguran bayi perempuan, periksa USG untuk mengetahui jenis kelamin janin dalam kandungan dilarang oleh pemerintah India. Bila orang tua tahu anak dalam kandungan adalah perempuan, banyak orang tua tidak akan segan segan menggugurkan kandungannya. Setelah lahirpun, banyak anak perempuan dibuang oleh orang tuanya. Salah satu diantaranya adalah Prakash Kaur.
Untuk mencegah pengguguran bayi perempuan, periksa USG untuk mengetahui jenis kelamin janin dalam kandungan dilarang oleh pemerintah India. Bila orang tua tahu anak dalam kandungan adalah perempuan, banyak orang tua tidak akan segan segan menggugurkan kandungannya. Setelah lahirpun, banyak anak perempuan dibuang oleh orang tuanya. Salah satu diantaranya adalah Prakash Kaur.
Prakash Kaur dibuang orang tuanya 60 tahun lalu.Dia tidak tahu siapa orang tuanya. Ketika kecil dia hidup di Nari Niketan, sebuah LSM yang menampung anak anak perempuan yang dibuang orang tuanya.
Pada tahun 1993, Prakash Kaur membaktikan seluruh hidupnya menolong dan merawat anak anak perempuan yang dibuang orang tuanya. Ia dengan sepenuh hati bekerja di Unique Home, sebuah rumah penampungan bagi anak anak/ bayi perempuan yang dibuang yang didirikan oleh Bhai Ghanayya Ji Charitable Trust.
Di Unique Home tidak ada anak perempuan yang merasa sebagai anak buangan. Mereka mendapatkan kasih sayang dari Prakash Kaur. Saat ini ada sekitar 60 bayi dan anak perempuan tinggal di Unique Home. Anak anak yang sudah mencapai usia sekolah akan disekolahkan di sekolah yang baik. Mereka menyadari bahwa orang tuanya membuang mereka karena menginginkan anak laki laki.
"Saya ingin menunjukkan kepada orang tua saya bahwa bayi perempuan yang mereka buang akan jadi orang hebat. Saya ingin jadi orang terkenal. Saya ingin buktkan bahwa punya anak perempuan bukan suatu beban" kata Sheeba salah satu anak yang tinggal di Unique Home. Kini dia sudah sekolah di SMU dan nilai sekolahnya selalu tinggi. Sheeba ingin menjadi dokter.
Lucy yang kini sudah berusia 19 tahun. dia ingin menjadi dosen bahasa Inggris. "Pendidikan adalah salah satu cara untuk berkembang di masyarakat yang melakukan diskriminasi terhadap anak perempuan" katanya.
Di Unique Home tidak ada anak perempuan yang merasa sebagai anak buangan. Mereka mendapatkan kasih sayang dari Prakash Kaur. Saat ini ada sekitar 60 bayi dan anak perempuan tinggal di Unique Home. Anak anak yang sudah mencapai usia sekolah akan disekolahkan di sekolah yang baik. Mereka menyadari bahwa orang tuanya membuang mereka karena menginginkan anak laki laki.
"Saya ingin menunjukkan kepada orang tua saya bahwa bayi perempuan yang mereka buang akan jadi orang hebat. Saya ingin jadi orang terkenal. Saya ingin buktkan bahwa punya anak perempuan bukan suatu beban" kata Sheeba salah satu anak yang tinggal di Unique Home. Kini dia sudah sekolah di SMU dan nilai sekolahnya selalu tinggi. Sheeba ingin menjadi dokter.
Lucy yang kini sudah berusia 19 tahun. dia ingin menjadi dosen bahasa Inggris. "Pendidikan adalah salah satu cara untuk berkembang di masyarakat yang melakukan diskriminasi terhadap anak perempuan" katanya.
No comments:
Post a Comment