Meskipun kita miskin, kalau anak kita hebat (misalnya: sejak SD/SMP sudah terpilih ikut olimpiade matematika di tingkat propinsi), maka kita tidak perlu terlalu pusing memikirkan tentang biaya kuliah anak nantinya. Sekarang ini di Indonesia cukup banyak tersedia bea siswa bagi anak anak cerdas dari keluarga kurang mampu. Namun, bila anak kita biasa biasa saja, meski tidak bodoh, tapi juga tidak terlalu hebat, biaya kuliah bisa jadi hambatan besar.
Agar anak kita bisa kuliah di universitas yang baik, kita sebagai orang tua memang harus mempersiapkan hal tersebut jauh jauh hari. Saat ini memang ada asuransi pendidikan. Hanya saja, ada satu kelemahan mendasar dari asuransi pendidikan, yaitu tidak tahan terhadap inflasi. Uang yang kita terima dari perusahaan asuransi nantinya ketika anak sudah saatnya masuk universitas sering sudah tidak lagi mencukupi. Inflasi biaya pendidikan di Indonesia jauh diatas inflasi ekonomi secara umum. Wal hasil, kita masih harus nombok untuk menutupi kekurangannya.
Alternatif lain adalah dengan menabung. Dulu saya pernah mencoba menabung setiap bulan untuk biaya kuliah anak anak. Waktu itu (sekitar tahun 2000an) bisa terkumpul sekitar Rp 50 juta rupiah. Saya pikir, dengan tabungan sebanyak itu, saya akan bisa membiayai kuliah anak hingga selesai. Ternyata, lonjakan biaya pendidikan lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan saya menabung. Waktu anak saya harus masuk universitas, anak teman saya yang masuk FK-UNS harus menyumbang Rp 75 juta. Itu belum termasuk biaya kuliah, kost, transportasi, dan lain sebagainya.
Mungkin kalau saya menabung dalam bentuk emas, akan jadi lain ceritanya. Harga emas cenderung mengikuti besarnya inflasi. Hanya saja, emas rawan terhadap pencurian. Emas kakak ipar saya yang disimpan di almari dirumah habis karena ada kawanan pencuri yang datang kerumahnya di siang hari ketika dia dan keluarganya sedang pergi kekantor dan anak anaknya pergi ke sekolah. Para pencuri tersebut mengelabui pembantu dengan berpura-pura sebagai kenalan kakak ipar saya tersebut.
Ada satu cara yang menurut saya terbaik, yaitu dengan melibatkan dan meminta pertolongan kepada Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih. Allah yang tidak pernah mengingkari janji.
Caranya bagaimana?
Pada prinsipnya, ada dua hal utama yang harus kita kerjakan. Pertama, kita banyak banyak berdoa dan meminta kepada Allah agar anak kita bisa kuliah di universitas yang baik. Kalau perlu kita berdoa agar anak kita bisa kuliah di universitas yang baik di luar negeri. Untuk itu, kita perlu banyak banyak melakukan sholat tahajud. Kita ajari dan ajak anak kita untuk sering sering sholat tahajud. Tentunya tidak tepat bila kita hanya sholat tahajud sekali saja. Sholat tahajud perlu dilakukan sering sering dan jauh jauh hari.
Sholat tahajud saja tidak cukup. Kita juga perlu banyak melakukan amal sholeh. Misalnya: kita membiayai kuliah/sekolah saudara kita yang kurang mampu, membiayai sekolah/ kuliah anak anak yatim. Bisa juga dengan memberikan les gratis atau mengajari anak anak yatim belajar komputer, belajar bahasa Inggris. Pokoknya, kita lakukan amal sholeh sebanyak-banyaknya. Semakin banyak amal sholeh kita lakukan akan semakin baik. Insya Allah, dengan sedekah dan sholat tahajud tersebut, Allah SWT akan berkenan menyekolahkan anak anak kita di Universitas yang baik. Bahkan bukan tidak mungkin Allah akan berkenan membuat anak kita bisa sekolah di luar negeri.
Tentunya besarnya sedekah yang kita lakukan harus sesuai. Jangan kita mengharapkan anak kita bisa kuliah di sebuah universitas yang uang gedungnya saja Rp 50 juta, namun kita hanya bersedekah dengan membayari biaya sekolah satu anak yatim sebesar Rp 50.000 per bulan (kecuali kalau kita benar benar hidup susah, untuk makan saja sudah susah). Setidaknya kita perlu sedekah minimal 10% dari biaya yang diperlukan.
Percayalah !!. Coba laksanakan saja, insya Allah, anda akan takjub dengan hasilnya.
Sesungguhnya dalam Al Quran, Allah SWT sudah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, QS Al Fathir 29
“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak,” (QS. Al Hadiid. 11).
Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun. (QS. At Taghaabun. 17).