Ada sebuah kisah kedermawanan yang diceritakan oleh Imam Musa Khadim tentang seorang laki laki Bani Israel yang lurus hidupnya yang mempunyai istri yang bijaksana.
Pada suatu malam, laki laki tersebut bermimpi bertemu dengan seseorang yang berkata bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa telah menetapkan bahwa dalam sisa hidupnya dia akan mengalami hidup dalam keberlimpahan dan separuhnya lagi akan hidup dalam kekurangan. Dalam mimpinya tersebut dia boleh memilih apakah akan meminta untuk hidup kekurangan terlebih dahulu atau mengalami hidup dalam keberlimpahan terlebih dahulu. Karena ingin berkonsultasi dengan keluarganya, maka laki laki tersebut meminta agar diberi waktu untuk berfikir.
Keesokan harinya, laki laki tersebut menceritakan perihal mimpinya kepada istrinya yang bijaksana.Selama ini dia selalu mengkonsultasikan semua keputusan penting dengan istrinya. Mendengar cerita mimpi suaminya, sang Istri menyarankan agar suaminya memilih untuk menerima kekayaan pada awal sisa hidupnya. Kata istrinya lagi " Siapa tahu Allah Yang Maha Kaya akan memberikan sebagian kekayaannya kepada kita".
Beberapa hari kemudian, ketika bermimpi lagi, laki laki tersebut memilih untuk menerima kekayaan pada awal sisa hidupnya. Sejak saat itu, laki laki tersebut selalu bertambah kekayaannya.
Setelah mulai meningkat kekayaannya, istrinya berkata kepada suaminya" Oh hamba Allah, sekarang bantulah semua saudaramu yang membutuhkan dan hidup dalam kekurangan. Berlaku baiklah kamu kepada mereka. Bagikanlah hartamu untuk mereka".
Suami tersebut menuruti nasehat istrinya. Dia tidak merasa sayang membagikan hartanya kepada orang orang yang lebih membutuhkan. Begitulah yang dilakukan oleh laki laki tersebut hingga mencapai separuh sisa hidupnya. Pada suatu malam dia bermimpi lagi. Dia bertemu dengan sesorang yang berkata:" Kamu tidak kikir dengan hartamu, maka Allah Yang Maha Kaya telah menetapkan akan memberimu kekayaan hingga akhir hidupmu",
"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan [hartamu] secara boros. (26) Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (27) Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas. (28)
Al Qura Surat Al Isra 17: 26-28.
No comments:
Post a Comment