Di banyak negara, termasuk India, ada mitos bahwa kucing hitam berkaitan erat dengan black magic dan bisa mendatangkan kesialan. Kebetulan, kucing keluarga kami berwarna hitam. Hampir seluruh badannya berwarna hitam, kecuali sedikit dibagian perut bawahnya.
Memang dibandingkan dengan kucing biasa, sejak kecil kucing ini sangat nakal. Suka sekali bermain-main dengan mengeluarkan kukunya. Maksudnya cuman main main, namun karena kucing, mainnya sambil cakar-cakaran dan mengeluarkan kuku.
Mungkin ini khas kucing berwarna hitam, sehingga tidak heran bila kucing hitam dikaitkan dengan kesialan. Saya tidak tahu, apakah semua kucing hitam memang cenderung lebih nakal dibandingkan kucing biasa lainnya. Di Nepal, bila orang melihat kucing hitam, mereka akan coba mengusirnya. Bahkan katanya mereka akan melemparinya dengan batu. Oleh karena itu, sejak di Nepal, kucing hitam keluarga kami tersebut tidak pernah keluar rumah. Ketika kita pindah ke India, kucing tersebut juga kita bawa ke India.
Beberapa hari ini, istri dan anak yang nomer dua liburan menengok anak pertama. Jadilah saya tinggal dirumah sendirian. Salah satu tugasnya adalah merawat sang kucing hitam. Repotnya, kucing tersebut juga suka mengajak saya bergurau. Akibatnya, tangan saya banyak yang tergores berdarah. Namun, karena ini kucing kesayanagn keluarga, saya tidak marah. Saya bisa memakluminya.
Ada satu hikmah yang saya petik dari kejadian tersebut. Saya tidak marah (bisa memaklumi) kucing yang nakal, namun kadang saya masih suka tidak bisa memaklumi (bahkan marah) bila istri atau anak saya berbuat salah. Meskipun tangan berdarah, saya tidak memarahi kucing tersebut. Dilain pihak, kenapa saya suka tidak sabar terhadap istri dan anak? Kucing hitam menyadarkan saya agar lebih banyak latihan bersabar.
Sepertinya bergaul dengan binatang peliharaan bisa memberi kita pelajaran. Oleh karena itu, banyak nabi, termasuk Nabi Muhammad SAW, pernah dalam hidupnya menjadi seorang penggembala.
Memang dibandingkan dengan kucing biasa, sejak kecil kucing ini sangat nakal. Suka sekali bermain-main dengan mengeluarkan kukunya. Maksudnya cuman main main, namun karena kucing, mainnya sambil cakar-cakaran dan mengeluarkan kuku.
Mungkin ini khas kucing berwarna hitam, sehingga tidak heran bila kucing hitam dikaitkan dengan kesialan. Saya tidak tahu, apakah semua kucing hitam memang cenderung lebih nakal dibandingkan kucing biasa lainnya. Di Nepal, bila orang melihat kucing hitam, mereka akan coba mengusirnya. Bahkan katanya mereka akan melemparinya dengan batu. Oleh karena itu, sejak di Nepal, kucing hitam keluarga kami tersebut tidak pernah keluar rumah. Ketika kita pindah ke India, kucing tersebut juga kita bawa ke India.
Beberapa hari ini, istri dan anak yang nomer dua liburan menengok anak pertama. Jadilah saya tinggal dirumah sendirian. Salah satu tugasnya adalah merawat sang kucing hitam. Repotnya, kucing tersebut juga suka mengajak saya bergurau. Akibatnya, tangan saya banyak yang tergores berdarah. Namun, karena ini kucing kesayanagn keluarga, saya tidak marah. Saya bisa memakluminya.
Ada satu hikmah yang saya petik dari kejadian tersebut. Saya tidak marah (bisa memaklumi) kucing yang nakal, namun kadang saya masih suka tidak bisa memaklumi (bahkan marah) bila istri atau anak saya berbuat salah. Meskipun tangan berdarah, saya tidak memarahi kucing tersebut. Dilain pihak, kenapa saya suka tidak sabar terhadap istri dan anak? Kucing hitam menyadarkan saya agar lebih banyak latihan bersabar.
Sepertinya bergaul dengan binatang peliharaan bisa memberi kita pelajaran. Oleh karena itu, banyak nabi, termasuk Nabi Muhammad SAW, pernah dalam hidupnya menjadi seorang penggembala.
No comments:
Post a Comment