Pada tahun 2010, Charities Aid Foundation (CAF) menerbitkan sebuah buku berjudul World Giving Index 2010. CAF telah menganalisa hasil survey yang dialkukan oleh Gallup Poll di 153 negara. Sample di setiap negara sekitar 1000 orang. Untuk negara negara dengan jumlah penduduk sangat besar seperti China, samplenya sebesar 2000 oran, sedangkan untuk negara dengan jumlah penduduk samplenya sekitar 500 orang. Samplenya adalah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
Pertanyaan yang diajukan ada 3, yaitu apakah dalam satu bulan terakhir mereka: (a) menyumbang uang kepada organisasi, (b) menyumbangkan waktunya sebagai sukarelawan (volunteer) dan (c) apakah mereka menolong orang tak dikenal yang membutuhkan. Index kedermawanan suatu negara diukur dari hasil rata rata jawaban dari ketiga pertanyaan tersebut.
Ternyata pola kedermawanan antara satu negara dengan negara lain cukup bervariasi. Insiden pemberian uang paling rendah (4%) adalah dari negara Lithuania dan paling tinggi adalah negara Malta (83%). Sedangkan menyedekahkan waktu sebagai volunteer paling rendah di Vambodia (2%) dan paling tinggi di Turkmenistan (61%). Penduduk Liberia yang memberikan sedekah kepada organisasi hanya 8% saja, namun 76% penduduk Liberia membantu orang yang memerlukan bantuan. Liberia menempati angka tertinggi negara yang banyak membantu sedekah kepada perorangan.
Secara keseluruhan, dalam sebulan terakhir, sekitar 30% penduduk dewasa dunia menyumbangkan dananya kepada organisasi sosial, 20% penduduk dewasa menyumbangkan waktunya dengan bekerja sebagai sukarelawan dan 45% penduduk dewasa membantu orang lain yang membutuhkan bantuan. Secara keseluruhan, Selandia Baru (New Zealand) dan Australia merupakan negara yang paling dermawan dengan score 57%.
Dari 153 negara, Indonesia dengan score 36% menempati index ke 50, setingkat dengan Filipina, Bahrain, Colombia, Uni Arab Emirate, Belgia, Cyprus, dan Tajikistan. Sekitar 45% penduduk Indonesia menyumbangkan uang dalam satu bulan terakhir kepada suatu organisasi sosial, 27% menyumbankan waktunya dengan kerja sosial dan 35% penduduk dewasanya membantu orang lain yang membutuhkan.
Seperti sudah banyak diketahui, ada korelasi juga antara usia dengan sedekah dalam bentuak uang. Penduduk yang berusia diatas 50 tahun lebih banyak menyumbang uang (karena mereka mempunyai sisa penghasilan yang lebih besar) dibandingkan dengan anak anak muda. Penduduk dengan umur antara 35-49 tahun merupakan kelompok umur yang paling banyak menyumbangkan waktunya untuk kegiatan sosial.
Saya ingin menekankan disini, ternyata dari penelitian tersebut, juga terlihat bahwa ada korelasi yang cukup kuat antara kedermawanan suatu negara dengan kebahagiaan (happiness) penduduknya. Begitu pula ada korelasi cukup kuat antara kedermawanan dengan kepuasan (satisfaction). Korelasi tersebut lebih kuat dibandingkan anatra korelasi kedermawanan dengan kekayaan penduduk suatu negara.
Selamat bersedekah
No comments:
Post a Comment