Alif Oktaviansyah |
Alhamdulillah, saat ini Klinik Umiyah sudah mampu menggalang dana dalam hitungan puluhan juta. Itu juga sudah suatu keajaiban mengingat berbagai keterbatasan yang ada. Dengan kemampuan penggalanagn sumber dana yang terbatas, maka strategi Klinik Umiyah dalam menolong dhuafa yang sakit juga harus berbeda dengan lembaga amal yang mempunyai dana lebih. Salah satu strategi yang dipakai adalah sebagai "penghubung sumber daya (resource integrator)".
Rendi Setiawan |
Staff Klinik Umiyah yang konsultasi ke RS Sarjito memberi kabar bahwa alat yang diperlukan untuk memeriksa Alif Oktaviansyah sudah sebulan ini rusak. Di Yogyakarta tidak ada rumah sakit lain selain RS Sarjito yang punya alat tersebut. Di Jawa Tengah hanya RS Telogorejo (RS Swasta) yang punya alat tersebut. Tentunya, konsekwensi biaya akan melambung bila pasien dibawa ke RS Telogorejo, Semarang.
Dalam hal adik Rendi Setiawan yang menderita kelainan jantung bawaan tetralogy Fallot, maka salah seorang dermawan telah membawanya ke RS Sarjito, Yogyakarta. Dermawan tersebut juga telah memberi uang saku kepada penunggu Rendi Setiawan. Biaya operasi akan ditanggung pemerintah. Saat ini, adik Rendi Setiawan sudah boleh pulang dari RS Sarjito. Segala urusan administrasi sudah beres, namun nenek penunggu Rendi Setiawan hanya punya uang Rp 5000 disakunya.
No comments:
Post a Comment