Alhamdulillah,
tanggal 11 Juli 2012 ini Klinik Umiyah genap berusia 2 tahun. Untuk
ukuran manusia, usia 2 tahun masih dikategorikan sebagai anak anak.
Untuk ukuran sebuah Klinik, usia 2 tahun juga masih bisa dibilang baru.
Namun bagi pengurus Yayasan Islam Ummy, usia 2 tahun bagi Klinik Umiyah adalah sebuah usia istimewa. Mengapa? karena ada seseorang yang berkomentar di FB (sengaja kami tidak mengingat-ingat namanya) bahwa umur Klinik Umiyah tidak akan bisa mencapai 2 tahun. Alhamdulillah, Klinik Umiyah masih bisa berfungsi hingga tulisan ini dibuat, bahkan semakin berkembang.
Bila kita hanya memakai matematika biasa, pastilah Klinik Umiyah sudah gulung tikar sebelum menginjak usia tahun kedua. Klinik Umiyah berani nekat hanya meminta para pasien memasukkan uang ke kotak infaq sebagai pengganti biaya berobat. Dengan sasaran masyarakat dhuafa, rata rata pemasukan melalui kotak infaq mencapai sekitar Rp 6 juta-an per bulannya (pemasukan infaq dari pasien rawat jalan dan rawat inap). Padahal, rata rata biaya pembelian obat mencapai sekitar Rp 3-4 juta per bulan dan honor tenaga kesehatannya mencapai Rp 15 juta per bulan. Bila defisit tersebut ditanggung pengelola Yayasan, memang usia Klinik Umiyah tidak akan bisa bertahan lama. Yayasan sudah akan bangkrut hanya dalam hitungan bulan.
Ketika mulai memberikan pelayanan kepada masyarakat dhuafa 2 tahun lalu, Klinik Umiyah belum mempunyai pendukung yang kuat. Sebagian besar biaya operasional masih didukung sedekah para pengelola Yayasan. Alhamdulillah, kini sedekah dari para dermawan sudah melebihi jumlah sedekah para pengurus Yayasan.
Atas kepercayaan para dermawan yang telah menyalurkan sedekahnya melalui Klinik Umiyah, kami hanya bisa mengucapkan terima kasih dan kami sisipkan doa dibawah ini disetiap selesai sholat tahajud yang kami lakukan:
“Ya Allah ampunilah segala dosa para dermawan yang telah menyumbang ke Klinik Umiyah, Tirto Jiwo dan Panti Asuhan Amanah. Ampunilah juga dosa kedua orang tua mereka. Lapangkanlah rezeki mereka, kabulkanlah segala hajat keinginan mereka dan rahmatilah mereka dengan kebaikan yang mengalir sampai kepada anak cucu. amin”.
Namun bagi pengurus Yayasan Islam Ummy, usia 2 tahun bagi Klinik Umiyah adalah sebuah usia istimewa. Mengapa? karena ada seseorang yang berkomentar di FB (sengaja kami tidak mengingat-ingat namanya) bahwa umur Klinik Umiyah tidak akan bisa mencapai 2 tahun. Alhamdulillah, Klinik Umiyah masih bisa berfungsi hingga tulisan ini dibuat, bahkan semakin berkembang.
Bila kita hanya memakai matematika biasa, pastilah Klinik Umiyah sudah gulung tikar sebelum menginjak usia tahun kedua. Klinik Umiyah berani nekat hanya meminta para pasien memasukkan uang ke kotak infaq sebagai pengganti biaya berobat. Dengan sasaran masyarakat dhuafa, rata rata pemasukan melalui kotak infaq mencapai sekitar Rp 6 juta-an per bulannya (pemasukan infaq dari pasien rawat jalan dan rawat inap). Padahal, rata rata biaya pembelian obat mencapai sekitar Rp 3-4 juta per bulan dan honor tenaga kesehatannya mencapai Rp 15 juta per bulan. Bila defisit tersebut ditanggung pengelola Yayasan, memang usia Klinik Umiyah tidak akan bisa bertahan lama. Yayasan sudah akan bangkrut hanya dalam hitungan bulan.
Ketika mulai memberikan pelayanan kepada masyarakat dhuafa 2 tahun lalu, Klinik Umiyah belum mempunyai pendukung yang kuat. Sebagian besar biaya operasional masih didukung sedekah para pengelola Yayasan. Alhamdulillah, kini sedekah dari para dermawan sudah melebihi jumlah sedekah para pengurus Yayasan.
Atas kepercayaan para dermawan yang telah menyalurkan sedekahnya melalui Klinik Umiyah, kami hanya bisa mengucapkan terima kasih dan kami sisipkan doa dibawah ini disetiap selesai sholat tahajud yang kami lakukan:
“Ya Allah ampunilah segala dosa para dermawan yang telah menyumbang ke Klinik Umiyah, Tirto Jiwo dan Panti Asuhan Amanah. Ampunilah juga dosa kedua orang tua mereka. Lapangkanlah rezeki mereka, kabulkanlah segala hajat keinginan mereka dan rahmatilah mereka dengan kebaikan yang mengalir sampai kepada anak cucu. amin”.